7 hours ago
1
Ligaolahraga.com -
Berita Sepak Bola: Debut Boca Juniors di Piala Dunia Antarklub berakhir imbang 2-2 melawan Benfica di Hard Rock Stadium pada Selasa (17/6) pagi WIB yang penuh ketegangan. Pertandingan ini tak hanya menyajikan jual beli serangan, tetapi juga diwarnai keputusan kontroversial wasit César Ramos yang memicu amarah para pemain Boca, khususnya mengenai hadiah penalti untuk Benfica.
Klub raksasa Argentina, Boca Juniors, sebenarnya memulai pertandingan dengan gemilang. Mereka berhasil unggul 2-0 di babak pertama berkat gol-gol ciamik dari Miguel Merentiel dan Rodrigo Battaglia. Para penggemar setia Boca yang membanjiri stadion sudah mulai bersorak gembira, membayangkan kemenangan di laga pembuka. Namun, euforia itu seketika sirna. Wasit tiba-tiba meniup peluit, menunjuk titik putih, dan memberikan hadiah penalti kepada Benfica. Ángel Di María, dengan tenang, maju sebagai eksekutor dan berhasil menyarangkan bola ke sudut kiri bawah gawang, mengubah skor menjadi 2-1.
Kiper andalan Boca Juniors, Agustín Marchesín, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap keputusan wasit. "Saya tidak tahu apa yang dilihat wasit," ujar Marchesín dengan nada kesal. "Saya sudah lama mengenalnya. Saya juga tidak terkejut. Saya tidak berpikir itu penalti; nanti, Anda harus melihatnya lebih tenang. Tapi dalam pertandingan seperti itu, diberikan penalti seperti itu sungguh memalukan. Kami harus terus bergerak; ini sepak bola, dan memang begini adanya."
Senada dengan Marchesín, penyerang Miguel Merentiel juga menegaskan bahwa keputusan penalti tersebut merusak jalannya pertandingan bagi Boca Juniors. "Tendangan penalti itu sedikit memengaruhi permainan, dan saya pikir itu sedikit memengaruhi kami," kata Merentiel. "Mereka dihadapkan dengan penalti di akhir babak pertama yang merusak permainan. Dari dalam, bagi saya pribadi itu bukan penalti. Ada wasit, dia memutuskan itu penalti, dan kami mematuhi perintah yang dia berikan pada saat itu."
Ketegangan di lapangan semakin memuncak di babak kedua. Suasana panas ini berujung pada kartu merah untuk Andrea Belotti dari Benfica dan Jorge Figal dari Boca Juniors, menandakan intensitas dan drama yang terjadi di pertandingan tersebut.
Di luar lapangan, suasana Hard Rock Stadium tak kalah meriah. Sebanyak 55.274 penggemar memadati tribun, dengan dominasi luar biasa dari suporter Boca Juniors. Ribuan orang, dengan bangga mengenakan warna kebanggaan kuning dan biru Boca, memenuhi sebagian besar tribun di belakang salah satu gawang, seolah menciptakan "La Bombonera" dadakan di Miami Gardens.
Dukungan fanatik ini bahkan diakui oleh pemain Benfica, Angel Di María, yang notabene adalah pemain Argentina. Ia mengaku merasakan tekanan luar biasa dari para pendukung tim senegaranya. "Saya tahu bagaimana sepak bola Argentina itu. Hari ini kami membela jersey dan mencoba melakukan yang terbaik. Kami tidak berhasil, tetapi kami terus maju," ujarnya.
"Saya merasakan kasih sayang, tetapi itu normal jika mereka menghina saya. Itu akan logis ketika saya memakai jersey lain dan harus merayakan gol. Itu sepak bola, Anda mengerti. Dalam sepak bola, jika saya bermain untuk tim nasional, saya adalah tim nasional, dan jika saya bermain untuk jersey lain, saya mengerti."
Artikel Tag: Boca Juniors, Benfica, Piala Dunia Antarklub, Piala Dunia Antarklub 2025
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/kontroversi-wasit-hantam-debut-boca-juniors-di-piala-dunia-antarklub
