Tonggak Bersejarah Yang Carlos Alcaraz Torehkan Usai Juarai US Open

6 hours ago 5

Ligaolahraga.com -

Berita Tenis: Carlos Alcaraz memenangkan gelar Grand Slam keenam dalam kariernya usai mengalahkan Jannik Sinner di final US Open musim 2025 dengan empat set.

Petenis berkebangsaan Spanyol tiba di New York sebagai runner up Wimbledon dan juara di Cincinnati. Ia mempertahankan momentum tersebut dan hanya kehilangan satu set dalam perjalanan memenangkan gelar di New York.

Petenis unggulan kedua kini mengantongi dua gelar di Paris, London dan kini New York ketika usianya baru menginjak 22 tahun. Ia sampai saat ini belum mendapatkan kesuksesan di Australian Open, Melbourne.

Berikut tiga tonggak bersejara Alcaraz usai memenangkan gelar US Open musim 2025:

Menjadi petenis ketiga yang memenangkan enam gelar Grand Slam sebelum berusia 23 tahun

Ia menjadi salah satu pembelajar tercepat di turnamen ATP. Ia bergabung dengan legenda tenis seperti Rafael Nadal dan Bjorn Borg dengan memenangkan gelar Grand Slam keenam dalam kariernya sebelum berusia 23 tahun.

Ia mencuri perhatian dunia tenis dengan memenangkan gelar Grand Slam pertama dalam kariernya di US Open musim 2022. Ia lalu menambah koleksinya dengan memenangkan gelar Wimbledon musim 2023, French Open musim 2024, dan kembali memenangkan gelar Wimbledon musim 2024.

Ia memenangkan gelar French Open untuk kali kedua pada musim 2025 sebelum menjadi juara US Open, sehingga total ia memenangkan enam gelar.

Sementara Bjorg gagal memenangkan gelar Grand Slam hard-court sebelum berusia 23 tahun, Nadal menemukan kesuksesan di Australian Open musim 2009. Berbeda dengan kedua petenis, petenis berkebangsaan Spanyol sejauh ini telah memenangkan dua gelar Grand Slam hard-court.

Menghadapi peluang break point dengan jumlah yang lebih sedikit selama melakoni final Grand Slam

Petenis berusia 22 tahun mengejutkan pihak-pihak yang senantiasa mengritiknya dengan pencapaian impresif lain di New York. Ia mematahkan rekor Roger Federer dalam menghadapi peluang break point paling sedikit selama melakoni final Grand Slam.

Ia hanya menghadapi sepuluh peluang break point dalam perjalanan memenangkan gelar di New York. Ia kehilangan servisnya hanya satu kali ketika menghadapi Jannik Sinner di final.

Sementara Federer menghadapi 12 peluang break point dalam perjalanan memenangkan Wimbledon musim 2006. Ia tidak pernah menghadapi lebih dari tiga peluang break point di pertandingan mana pun dalam perjalanan memenangkan gelar Grand Slam tersebut dengan mengalahkan Nadal di final.

Menjadi petenis kedua yang mengalahkan petenis peringkat 1 dunia di final Grand Slam lebih dari satu kali

Alcaraz telah mengejar peringkat 1 dunia dalam dua musim terakhir. Meskipun menjadi petenis peringkat 2 dunia, ia mampu memanfaatkan kesempatan ketika ia paling membutuhkannya.

Ia telah mengalahkan petenis peringkat 1 dunia, Sinner di dua final Grand Slam pada musim ini, yaitu di French Open dan US Open.

Petenis berusia 22 tahun sekali lagi bergabung dengan rekan senegaranya, Nadal dalam mengalahkan petenis peringkat 1 dunia lebih dari satu kali di final Grand Slam. Ia melakukannya pada musim 2008 dengan mengalahkan Federer di French Open dan Wimbledon.  

Artikel Tag: Tenis, US Open, wimbledon, French Open, Carlos Alcaraz, Jannik Sinner

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/tonggak-bersejarah-yang-carlos-alcaraz-torehkan-usai-juarai-us-open

Read Entire Article
Sports | | | |