5 hours ago
3
Ligaolahraga.com -
Robert Kubica mencatatkan salah satu “comeback” paling luar biasa dalam sejarah balap mobil dengan memimpin Ferrari meraih kemenangan ketiga berturut-turut di balapan 24 Jam Le Mans pada Minggu (15/6).
Kemenangan ini mengakhiri perjalanan yang dimulai dengan kecelakaan yang mengubah hidupnya lebih dari satu dekade lalu.
Robert Kubica, bersama rekan setimnya Ye Yifei dan Philip Hanson, mengemudikan Ferrari 499P bernomor 83 berwarna kuning cerah untuk meraih kemenangan bagi AF Corse, tim swasta yang ikut serta.
Kemenangan ini menandai kemenangan ke-12 Ferrari secara keseluruhan di Le Mans pada edisi ke-93 balapan tersebut, dan menjadikan Kubica sebagai pembalap Polandia pertama — serta Ye sebagai pembalap China pertama — yang memenangkan balapan ketahanan legendaris ini.
“Ini 24 jam yang panjang,” kata Robert Kubica melalui radio tim sebelum mengucapkan terima kasih kepada kru timnya dalam bahasa Italia. “Nikmati.”
Kubica melintasi garis finis setelah menjalani stint terakhir yang panjang di balik kemudi.
Kemenangan ini sangat berarti bagi Kubica dan Ye, yang mobilnya menjadi pesaing kuat pada 2024 sebelum kecelakaan, hukuman, dan kegagalan mekanis menghancurkan harapan mereka.
Balapan tahun ini menjadi kisah pembalasan dan puncak karier bagi Robert Kubica yang berusia 40 tahun.
Karier Formula 1-nya terhenti pada 2011 setelah kecelakaan parah dalam acara reli yang menyebabkan cedera serius pada lengan kanannya.
Meskipun menjalani operasi berulang kali dan rehabilitasi bertahun-tahun, Kubica kembali ke dunia balap, pertama di reli, lalu kembali ke F1 bersama Williams pada 2019. Balapan F1 terakhirnya adalah pada 2021.
Ketekunan Kubica terbayar dalam ujian terberat di dunia balap mobil.
Mobil No. 6 Porsche 963 dari Porsche Penske Motorsport — dikemudikan oleh Kevin Estre, Laurens Vanthoor, dan Matt Campbell — melakukan serangan akhir, akhirnya finis hanya 14 detik di belakang Ferrari.
Serangan mereka mencegah Ferrari menguasai podium sepenuhnya, dengan dua mobil pabrikan Ferrari finis di posisi ketiga dan keempat.
Ferrari, yang start dari posisi ke-7, ke-11, dan ke-13 setelah kualifikasi yang buruk, menunjukkan kekuatan mereka dalam kecepatan jangka panjang.
Setelah legenda tenis Roger Federer mengibarkan bendera start pada Sabtu (14/6), Ferrari dengan cepat menguasai balapan yang relatif lancar.
Tidak banyak insiden besar sepanjang 24 jam. Spin langka dari Alessandro Pier Guidi di Ferrari No. 51 saat masuk pit menyebabkan tim pabrikan kehilangan posisi terdepan di akhir balapan, sementara itu membuka peluang bagi upaya comeback Porsche.
Namun, Ferrari tetap tenang dan tampil solid.
Di kelas lain, Inter Europol Competition, tim asal Polandia, meraih kemenangan di kelas LMP2. Manthey Racing menang di kategori GT3 dengan Porsche 911 mereka.
Seperti yang dikatakan Ye: “Ini terlihat lebih mudah dari luar daripada saat berada di dalam mobil. Ini benar-benar luar biasa.”
Artikel Tag: robert kubica
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/robert-kubica-pimpin-ferrari-menang-tiga-kali-beruntun-di-le-mans
