Syuriyah PBNU Gelar Pleno Bahas Penetapan Penjabat Ketum Besok

6 hours ago 1

CNN Indonesia

Senin, 08 Des 2025 19:12 WIB

Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Rapat Pleno di Hotel Sultan, Jakarta, pada Selasa-Rabu 9-10 Desember. Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Rapat Pleno di Hotel Sultan, Jakarta, pada Selasa-Rabu 9-10 Desember. (CNN Indonesia/Adi Ibrahim)

Jakarta, CNN Indonesia --

Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Rapat Pleno di Hotel Sultan, Jakarta, pada Selasa-Rabu 9-10 Desember.

Rapat Pleno ini digelar dengan dua agenda yakni Penyampaian Hasil Rapat Harian Syuriyah PBNU dan Penetapan Penjabat Ketua Umum PBNU.

Agenda itu disampaikan lewat surat yang dikeluarkan pada 2 Desember 2025 bernomor 4799/PB.02/A.I.01.01/99/12/2025 yang ditandatangani Rais Aam PBNU KH Mifrachul Akhyar dan Katib Syuriyah PBNU KH Ahmad Tajul Mafakhir atau Gus Tajul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menindaklanjuti Hasil Keputusan Rapat Harian Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada tanggal 29 Jumadal Ula 1447 H/20 November 2025 M di Jakarta sebagaimana Risalah Rapat terlampir," mengutip surat tersebut.

Adapun Surat undangan itu ditujukan ke Pengurus Besar Pleno dengan daftar undangan terlampir.

Dalam lampiran surat tersebut, terdapat sejumlah nama para Mustasyar, Pengurus Harian Syuriyah, A'wan, Pengurus Harian Tanfidziyah, Ketua Lembaga PBNU, dan juga Ketum Pimpinan Pusat Badan Otonom NU.

Rapat pleno besok turut dikonfirmasi Ketua PBNU, Moh Mukri yang menegaskan rapat pleno merupakan forum konstitusional penting guna memastikan kesinambungan kepemimpinan PBNU berjalan sesuai aturan organisasi.

Mukri menegaskan keputusan Syuriah PBNU memberhentikan KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum merupakan keputusan final dan mengikat.

Ia menyebut rapat pleno besok merupakan bagian tindak lanjut mekanisme organisasi sesuai amanat Syuriah PBNU.

"Insya Allah. Salah satu agendanya adalah penetapan Pj Ketum PBNU," ujar Prof Mukri, dalam keterangannya, Jumat (5/12) lalu.

Ia menambahkan seluruh proses akan ditempuh dengan menjunjung tinggi nilai keulamaan, kehati-hatian, serta tata tertib organisasi.

Mukri juga merespons undangan Rapat Pleno besok yang hanya ditandatangani Rais Aam dan Katib PBNU, tanpa tanda tangan unsur Tanfidziyah.

Ia mengatakan forum itu memang wewenang Syuriyah dan Rais Aam merupakan Pimpinan Rapat Pleno PBNU, sebagaimana Rais PWNU/PCNU juga Pimpinan Rapat Pleno di tingkat kepengurusan masing-masing.

"Silahkan baca Pasal 8 Perkum 10/2025 tentang Rapat dan Pasal 4 Perkum 16/2025 tentang Pedoman Administrasi. Sangat jelas, undangan tersebut telah memenuhi ketentuan tersebut," ucap dia.

(mnf/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sports | | | |