7 hours ago
4
Ligaolahraga.com -
Liga Olahraga : Kehidupan sebagai pemain profesional mungkin menawarkan lebih banyak kebebasan dibandingkan dengan rutinitas ketat di Akademi Bulu Tangkis Malaysia (ABM) di Bukit Kiara, tetapi itu tidak berarti tanpa tekanan.
Mantan pemain ganda putri nomor 1 nasional Woon Khe Wei meyakini iming-iming kesepakatan sponsor yang menggiurkan menjadi salah satu alasan utama mengapa para pebulu tangkis meninggalkan Persatuan Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
Namun, ia juga mengingatkan bahwa saat pemain meninggalkan kancah nasional, mereka harus memiliki mentalitas lebih kuat dan disiplin lebih tinggi untuk menghadapi tuntutan hidup sebagai pemain profesional.
Dan jika mereka gagal tampil di panggung internasional, dukungan yang menguntungkan itu bisa perlahan lenyap.
"Menurut saya, lebih baik tetap bersama BAM. Para pemain memiliki akses ke fasilitas kelas atas, pelatih dan instruktur yang berkualifikasi, dan mereka tidak perlu khawatir tentang perencanaan kompetisi atau akomodasi," kata Khe Wei.
“Sebagai pemain independen, Anda harus lebih disiplin. Tidak ada yang mengawasi Anda, dan mudah untuk merasa puas diri. Itu tidak terjadi di BAM. Pelatih selalu mengawasi Anda, Anda tidak punya alasan untuk membolos latihan."
"Begitu Anda sendirian, lebih mudah meyakinkan diri sendiri untuk mengambil cuti satu atau dua hari karena kelelahan atau alasan lainnya."
Meski begitu, Khe Wei mengakui bahwa tidak semua pemain mengalami kesulitan setelah meninggalkan BAM. Ia menunjuk pasangan ganda putra Goh Sze Fei-Nur Izzuddin Rumsani, yang telah menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak berpisah dengan badan nasional pada bulan Agustus lalu.
Spekulasi kini beredar di sekitar pasangan ganda putri Pearly Tan dan M. Thinaah, yang belum menandatangani kontrak baru dengan BAM meskipun kontrak mereka sebelumnya berakhir pada bulan Desember.
Diyakini pasangan itu meminta gaji yang lebih tinggi, tetapi BAM tetap teguh pada tawaran mereka. Jika Pearly-Thinaah memutuskan untuk menjadi independen, Khe Wei yakin mereka tidak akan kesulitan menemukan mitra tanding, meskipun sekilas tampak bahwa jumlah pasangan wanita di luar kancah nasional terbatas.
"Saya rasa tidak akan sulit bagi mereka untuk berlatih tanding jika mereka menjadi pemain profesional. Malah, mungkin akan lebih mudah daripada di BAM, karena sekarang banyak pemain junior yang juga independen."
"Namun, mereka membutuhkan pelatih yang bagus. Saat ini, mereka bekerja sama dengan baik dengan Rosman Razak, yang saat ini menjadi bagian dari staf pelatih BAM," imbuhnya.
Artikel Tag: Profesional, Woon Khe Wei, bam
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/si-cantik-khe-wei-beberkan-suka-duka-jadi-pemain-profesional
