1 day ago
12
Ligaolahraga.com -
Berita Liga Inggris: Mantan manajer Burnley, Sean Dyche, akhirnya angkat bicara soal strategi transfernya yang selama ini dikenal konservatif. Dalam wawancara terbaru di acara The Overlap, Dyche mengungkapkan bahwa ketakutan membuat kesalahan dalam bursa transfer menjadi alasan utama mengapa The Clarets kerap hanya merekrut pemain lokal selama masa kepemimpinannya.
Pelatih berusia 53 tahun itu menghabiskan lebih dari sembilan tahun di Turf Moor dan membawa kesuksesan besar, termasuk menjaga Burnley bertahan di Premier League selama beberapa musim serta membawa mereka tampil di kompetisi Eropa pada 2018. Namun, di balik pencapaian tersebut, Sean Dyche kerap mendapat label “Brexit football” karena kecenderungannya merekrut pemain asal Inggris atau Britania Raya saja.
Dyche kini mengungkapkan bahwa keputusan transfer tersebut tidak semata-mata berasal dari dirinya. “Di Burnley, dewan klub sering berkata kepada saya, ‘kami tidak ingin membuat kesalahan’. Jadi dari situ, kami kembali ke pengetahuan dasar—menghubungi pelatih akademi, kepala pendidikan di klub-klub lain, untuk mencari tahu karakter pemain,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pendekatan ini lebih mengedepankan karakter pemain daripada sekadar skill. “Media kadang mengejek saya dengan berkata, ‘Sean, benarkah Anda hanya merekrut pemain berkarakter baik?’ Ya tentu saja! Siapa yang mau merekrut pemain yang bermasalah?” katanya dengan nada heran.
Dalam sesi wawancara itu pula, Dyche membandingkan pendekatannya saat melatih Burnley dengan saat menangani Everton. Menurutnya, kedua klub memiliki dinamika dan karakter pemain yang sangat berbeda. “Perbedaan di Burnley adalah mereka mulai percaya pada sistem yang kami bangun. Karier para pemain dan klub pun berkembang. Sementara di Everton, kami juga mencoba membangun hal serupa, meski dengan sedikit lebih banyak talenta,” ujar Dyche.
Ia juga menanggapi kritik yang menyebut dirinya tak mampu menangani klub besar atau pemain asing. “Ketika saya masuk ke Everton, banyak yang berkata saya tidak bisa melatih klub besar—padahal saya melatih klub besar yang sedang dalam kekacauan. Soal pemain asing? Kami punya banyak di Everton, jadi anggapan itu juga terbantahkan.”
Setelah Sean Dyche meninggalkan Burnley, klub mengalami transformasi besar dalam strategi transfer. Di bawah kepemilikan ALK Capital dan mantan manajer Vincent Kompany, The Clartes mulai merekrut pemain dari berbagai penjuru dunia—berbanding terbalik dengan era Dyche.
Namun demikian, pendekatan konservatif yang dulu dianggap membatasi justru membawa stabilitas dan pencapaian yang tak bisa disepelekan. Pengakuan Dyche ini menjadi jendela baru untuk memahami bagaimana tekanan internal klub bisa memengaruhi kebijakan transfer dan membentuk citra seorang manajer di mata publik.
Artikel Tag: Sean Dyche, Burnley
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/sean-dyche-bongkar-alasan-burnley-hanya-rekrut-pemain-lokal
