Perjalanan Terjal Jannik Sinner Menuju Kegemilangan Di Wimbledon

6 hours ago 5

Ligaolahraga.com -

Berita Tenis: Lima pekan lalu, Jannik Sinner gagal mengkonversi tiga peluang match point di final French Open dan akhirnya kalah dari Carlos Alcaraz dengan lima set.

Namun, petenis berkebangsaan Italia bangkit kembali dengan menumbangkan petenis berkebangsaan Spanyol, Alcaraz demi memenangkan gelar Wimbledon untuk kali pertama dalam kariernya pada musim 2025.

Setelah kemenangan empat set di final Wimbledon tersebut, petenis peringkat 1 dunia pun merefleksikan kebanggaan yang ia rasakan terkait kemampuannya untuk bangkit kembali dari kekalahan menyakitkan di French Open.

“Saya pikir itu bagian yang paling saya banggakan karena itu benar-benar tidak mudah,” ungkap Sinner. “Saya selalu berusaha jujur pada diri sendiri dan juga berbicara dengan diri sendiri. Saya selalu berusaha menerima kenyataan bahwa segala sesuatunya bisa terjadi. Saya percaya jika anda kalah di final Grand Slam seperti itu, jauh lebih baik seperti itu daripada jika seseorang membantai anda, bahwa anda memenangkan set. Lalu anda terus berjuang dan terus berjuang.”

“Saya berlatih dengan intensitas tinggi di setiap latihan karena saya merasa saya bisa bermain dengan sangat baik. Itulah sebabnya saya juga mengatakan setelah French Open bahwa ini bukan saatnya untuk meremehkan saya karena Grand Slam lain telah menanti dan saya bermain dengan sangat baik di sini.”

Dengan memenangkan gelar Grand Slam keempat dalam kariernya, petenis peringkat 1 dunia kini hanya terpaut satu gelar Grand Slam dengan Alcaraz yang telah mengantongi lima gelar Grand Slam. Ia telah kalah di lima pertemuan terakhir melawan petenis berkebangsaan Spanyol, tetapi ia mampu membalikkan keadaan dengan kemenangan empat set di final Wimbledon, sehingga kini ia mencatatkan 5-8 dalam head to head mereka.

“Lebih ke sisi emosional atau motivasinya bahwa ada petenis yang masih muda, yang hampir memenangkan segalanya. Kita harus siap jika ingin bersaing,” tutur Sinner tentang rivalitas melawan Alcaraz.

“Saya merasa gembira bahwa kami terus menunjukkan bahwa pekerjaan yang kami lakukan itu baik dan memiliki etos kerja yang tepat. Pada akhirnya, itulah yang paling penting, mengeluarkan versi terbaik dari diri saya.”

“Saya merasa saya belum berada dalam kondisi terbaik karena di usia 23 tahun, saya rasa kita belum bisa berada dalam kondisi terbaik. Jadi, semoga saya bisa terus berkembang. Tetapi penting untuk memiliki petenis seperti itu karena kita harus selalu berpikir dan memiliki kekuatan untuk berlatih di lapangan dan terus maju.”

Setelah kemenangan tersebut, petenis berkebangsaan Italia tampak jelas merasa emosional di lapangan. Ia berjongkok untuk menyentuh rumput sebelum berdiri, tersenyum ke arah kotaknya setelah kemenangan yang ia perjuangkan selama 3 jam 4 menit.

“Ini terasa emosional karena hanya saya dan orang-orang yang dekat dengan saya yang mengetahui apa yang kami lalui di atas dan luar lapangan, dan semuanya cukup menyulitkan,” aku Sinner.

“Kami berusaha keras di setiap sesi latihan, bahkan saya sendiri terkadang kesulitan secara mental. Mungkin bahkan lebih berat lagi di sesi latihan karena saya merasa ketika bertanding, saya bisa bersantai dan bermain saja. Saya yakin itu sangat membantu saya.”

“Berbagi momen ini dengan keluarga saya di sini, seluruh keluarga saya di sini, adalah hal paling menakjubkan yang bisa terjadi pada saya.”

Sinner meninggalkan London dengan mengantongi keunggulan 3.430 poin di posisi puncak. Ia juga mencatatkan 26-3 dan memenangkan tiga dari empat gelar Grand Slam yang terakhir ia lakoni.

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, French Open, Jannik Sinner, Carlos Alcaraz

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/perjalanan-terjal-jannik-sinner-menuju-kegemilangan-di-wimbledon

Read Entire Article
Sports | | | |