Jonatan Christie Pertanyakan Alasan BWF Ubah Penilaian Dari 21 ke 15 Poin

7 hours ago 3

Ligaolahraga.com -

Liga Olahraga : Rencana Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) untuk mengubah sistem penilaian dari 21 menjadi 15 poin terus mendapat tanggapan hangat dari para pemain top di seluruh dunia, seperti yang diutarakan oleh bintang bulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie.

Juara Asian Games Jonatan Christie menjadi orang terkini yang mempertanyakan langkah tersebut, dengan menunjukkan bahwa masalah sebenarnya yang seharusnya ditangani BWF adalah kalender padat yang harus dihadapi para pebulu tangkis elit sepanjang musim.

Jonatan Christie akin format 21 poin saat ini berjalan dengan baik dan tidak melihat perlunya perubahan.

Sebaliknya, ia mendesak BWF untuk mempertimbangkan kembali aturan yang mengharuskan pemain papan atas berkompetisi dalam sejumlah besar turnamen di BWF World Tour setiap tahun, sebuah tuntutan yang membebani tubuh mereka. Berdasarkan regulasi BWF, pemain top diwajibkan bermain di keempat ajang Super 1000, enam ajang Super 750, dan maksimal dua ajang Super 500.

"Saya tidak tahu apa yang dipikirkan BWF. Saya merasa sistem 21 poin sudah bagus, tetapi saat ini turnamen terlalu banyak dan banyak pemain mengeluhkan cedera karena kelelahan," kata Jonatan, yang sedang berlaga di Piala Sudirman yang sedang berlangsung.

"Tetapi untuk sistem penilaian, saya tidak melihat alasan untuk mengubahnya dari 21 menjadi 15."

Beberapa pemain sebelumnya telah menyuarakan kekesalan mereka atas padatnya jadwal turnamen yang ditetapkan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), termasuk legenda bulu tangkis Datuk Lee Chong Wei, yang pada tahun 2018 mengatakan bahwa ia bahkan bersedia membayar denda karena tidak memenuhi komitmen turnamen wajib dari badan pengatur tersebut.

Pemain lain yang telah berbicara tentang masalah ini termasuk juara Olimpiade dua kali Viktor Axelsen dari Denmark dan pebulu tangkis Amerika Zhang Beiwen.

Terkait dengan perubahan skor yang diusulkan, presiden BWF yang baru terpilih Patama Leeswadtrakul sangat ingin terus maju, karena ia yakin format 3x15 menawarkan pengalaman baru tidak hanya bagi pemain tetapi juga bagi penggemar.

"BWF telah aktif menguji sistem penilaian 3x15, dan temuan awal telah mengidentifikasi tiga manfaat utama — reli yang lebih seru, pertandingan yang lebih ketat, dan durasi pertandingan yang lebih pendek, yang dapat membantu penjadwalan turnamen," kata Patama.

Sistem baru ini saat ini sedang diuji coba di turnamen tingkat rendah, termasuk Kejuaraan Nasional U-18 yang diadakan di Ipoh, Perak, minggu lalu. Semua masukan dan temuan dari uji coba ini akan diserahkan kepada BWF untuk evaluasi lebih lanjut.

Pejabat dari asosiasi anggota, penyelenggara turnamen, sukarelawan, pemain, pelatih, manajer tim dan pejabat teknis yang terlibat dalam uji coba akan diminta untuk menyelesaikan survei daring untuk berbagi pengalaman mereka dengan format 3x15.

Data tersebut kemudian akan ditinjau pada rapat dewan BWF berikutnya sebelum dipresentasikan pada Rapat Umum Tahunan 2026.

Setelah itu, BWF akan memutuskan apakah akan mengadopsi format baru sebagai pengganti sistem 21 poin saat ini.

Artikel Tag: Jonatan Christie, BWF, Piala Sudirman 2025

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/jonatan-christie-pertanyakan-alasan-bwf-ubah-penilaian-dari-21-ke-15-poin

Read Entire Article
Sports | | | |