Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Petenis belia yang tengah bersinar, Mirra Andreeva menutup salah satu pekan terbaik dalam kariernya dengan memenangkan gelar kedua sekaligus gelar terbesar dalam kariernya sampai saat ini.
Pencapaian tersebut petenis unggulan ke-12 torehkan setelah ia mengalahkan petenis berkebangsaan Denmark, Clara Tauson dengan 7-6, 6-1 di Dubai Tennis Championships musim 2025.
Di laga yang mempertemukan dua petenis yang melakoni final turnamen WTA level 1000 untuk kali pertama dalam karier mereka, petenis peringkat 14 dunia menjadi pihak yang mampu mengungguli petenis peringkat 38 dunia, Tauson di final Dubai Tennis Championhips yang berlangsung selama 1 jam 46 menit.
Menginjak usia 17 tahun 299 hari, petenis unggulan ke-12 menjadi finalis sekaligus juara termuda di turnamen WTA level 1000 sejak turnamen level tersebut diperkenalkan pada musim 2009.
“Saya telah memimpikan untuk menggelar konferensi pers dengan gelar turnamen WTA level 1000 di sisi saya, jadi, akhirnya ini terjadi,” seru Andreeva sambil tersenyum.
“Tetapi saya melihat gelas untuk minum champagne. Sungguh disayangkan saya masih 17 tahun.”
Selain itu, setelah memenangkan gelar turnamen WTA level 1000 untuk kali pertama dalam kariernya, petenis berusia 17 tahun akan debut di peringkat 10 besar ketika daftar peringkat baru dirilis.
Dengan kemenangan di Dubai Tennis Championships, petenis unggulan ke-12 diprediksi akan naik dari peringkat 14 dunia menjadi peringkat 9 dunia. Ia akan menjadi petenis berusia 17 tahun pertama yang menghuni peringkat 10 besar sejak Nicole Vaidisova pada musim 2007.
“Kini ketika anda sudah memasuki peringkat 10 besar dan semakin tinggi peringkat anda, maka akan semakin lambat dan semakin lama bagi anda untuk bisa mencapai peringkat yang lebih tinggi karena perbedaan poinnya sangat, sangat rendah, sangat kecil,” tambah Andreeva.
“Saya pikir akan cukup sulit untuk memasuki peringkat 5 besar. Itu target yang saya tetapkan untuk diri sana sendiri, menjadi petenis peringkat 5 besar pada akhir musim. Saya sangat penasaran apakah saya bisa mencapainya.”
Kedua finalis Dubai Tennis Championships melalui pekan yang memukau. Petenis unggulan dua besar, Aryna Sabalenka dan Iga Swiatek tidak berada di final kali ini karena mereka disingkirkan masing-masing oleh Tauson dan Andreeva.
Tauson menaklukkan petenis unggulan pertama, Sabalenka di babak 16 besar. Sejauh ini, ia mengungguli petenis putri lain pada musim 2025 dengan mengantongi 15 kemenangan dan merupakan satu-satunya petenis yang telah mengalahkan juara Australian Open musim 2025, Madison Keys, yaitu di Auckland dalam perjalanan memenangkan gelar ketiga dalam kariernya.
Namun, petenis unggulan ke-12 menjadi pihak yang menutup pekan memukau dengan trofi kemenangan, setelah ia juga mengalahkan petenis unggulan kedua, Swiatek di perempatfinal dan juara Wimbledon musim 2022, Elena Rybakina di semifinal.
Fakta lain yang cukup menarik adalah semua petenis belia yang lolos ke final turnamen WTA level 1000 sejak musim 2020 berakhir dengan memenangkan gelarnya. Selain Andreeva, petenis lain yang menorehkan pencapaian tersebut adalah Iga Swiatek di Roma musim 2021 dan Cori Gauff di Cincinnati musim 2023.
Artikel Tag: Tenis, dubai tennis championships, Mirra Andreeva, Clara Tauson
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/jadi-juara-di-dubai-mirra-andreeva-torehkan-sejumlah-tonggak-bersejarah