Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Cori Gauff mengakui bahwa kekalahannya di final Italian Open, Roma musim 2025 dari Jasmine Paolini sebagai kekalahan yang pahit, tetapi ia merasa percaya diri untuk French Open.
Petenis tuan rumah, Paolini mengklaim kemenangan dua set langsung di final Italian Open melawan petenis AS demi memenangkan gelar turnamen WTA level 1000 kedua dalam kariernya sekaligus menjadi petenis putri Italia pertama yang memenangkan gelar tersebut dalam 40 musim terakhir.
Petenis unggulan keempat diungguli selama final di Roma, tetapi ia tetap mengklaim lebih dari satu kemenangan, termasuk mengklaim kemenangan atas Mirra Andreeva dan Zheng Qinwen.
“Pastinya saya merasa bangga dengan dua hasil sebelumnya, tetapi juga merasa kecewa,”aku Gauff. “Ini perasaan yang campur aduk. Jasmine bermain dengan luar biasa. Sayangnya saya tidak memainkan permainan terbaik saya, yang saya tahu saya butuhkan di pertandingan kali ini. Secara keseluruhan, saya menantikan untuk bermain di Paris.”
“Maksud saya, saya pikir Jasmine bermain dengan memukau. Saya pikir itu adalah salah satu level terbaiknya. Saya juga tidak bermain dengan level permainan terbaik saya. Saya pikir keduanya. Bukan maksud saya menyudutkan lawan saya. Ia memaksa saya untuk bermain seperti itu.”
“Ya, mungkin saya bisa servis dengan lebih baik dan menempatkan lebih banyak bola di lapangan, saya bisa bermain dengan lebih baik. saya pastinya bisa. Tetapi ia bermain untuk menang dan ia pantas untuk menang. Bersama para penonton, maksud saya, mereka baik kepada saya. Saya pikir mereka tidak meremehkan atau semacamnya.”
Terlepas dari kekalahan tersebut, petenis unggulan keempat telah memperlihatkan konsisten selama Grand Slam di Paris setelah ia melenggang ke perempatfinal atau lebih baik daripada itu setiap musimnya sejak musim 2021, termasuk melenggang ke final musim 2022 sebelum kalah dari Iga Swiatek.
Satu-satunya kekalahan petenis AS di turnamen clay-court musim ini adalah kalah dari Paolini dan Aryna Sabalenka yang mengandaskannya di final Madrid Open dua pekan lalu.
“Mudah-mudahan saya bisa melenggang ke final di Roland Garros, Paris dan mungkin kali ketiga akan menjadi jimat keberuntungan,” canda Gauff.
“Hal itu masih jauh. Secara umum, saya kalah dari dua petenis yang sangat berkualitas. Aryna di Madrid dan Jasmine di sini. Jadi, ya, saya pikir saya memiliki banyak hal untuk ditingkatkan, banyak hal yang harus saya kerjakan.”
Dengan lolos ke final Italian Open, Gauff naik ke peringkat 2 dunia yang artinya, ia akan menjadi petenis unggulan kedua di French Open dan tidak akan bertemu Sabalenka sampai final.
Artikel Tag: Tenis, Italian Open, Cori Gauff, Jasmine Paolini
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/cori-gauff-renungkan-kekalahan-pahit-dari-jasmine-paolini-di-roma