Ligaolahraga.com -
Berita MotoGP: Masa depan Fabio Quartararo bersama Yamaha semakin menjadi sorotan. Di tengah performa Yamaha yang belum kompetitif, manajemen baru tim disebut mulai bersikap lebih tegas kepada sang juara dunia 2021, yang kini terlihat frustrasi sekaligus berada di persimpangan besar kariernya.
Gelombang perubahan terus mengalir di paddock MotoGP. Salah satu cerita terbesar menjelang 2027 adalah nasib Fabio Quartararo bersama Yamaha. Kontrak sang juara dunia 2021 akan berakhir dan keputusan yang ia ambil bisa menentukan sisa kariernya di kelas premier.
Selama 18 bulan terakhir, sinyal yang dikirim Quartararo sangat jelas, ia ingin motor yang bisa membawanya kembali bersaing di barisan depan.
“Saya ingin punya kesempatan finis tiga besar setiap tes,” ujarnya dalam wawancara bersama Motorsport. Namun Yamaha masih berjuang keras mengembangkan prototipe baru, termasuk proyek mesin V4 yang sedang digarap dan rencananya diuji lebih serius di awal 2026.
Quartararo mengaku sudah kehabisan waktu. “Apa yang Yamaha belum bisa lakukan dalam beberapa tahun, saya harap bisa mereka capai dalam beberapa bulan, karena saya tidak punya waktu lagi,” tegasnya.
Ia bahkan mulai menunjukkan sikap lebih vokal, termasuk berjalan di paddock tanpa atribut tim, sebuah gestur yang dianggap tidak menghormati tim yang membayarnya sekitar 10 juta Euro per tahun.
Perubahan sikap ini mendapat perhatian dari manajemen baru Yamaha. Setelah Paolo Pavesio menggantikan Lin Jarvis, pendekatan tim dikabarkan jauh lebih tegas. Alih-alih memberikan toleransi seperti era sebelumnya, Yamaha kini menekankan proyek jangka panjang ketimbang ketergantungan pada satu bintang.
Pavesio disebut tetap ingin memperpanjang kontrak Quartararo hingga 2028, tetapi dengan syarat komitmen jangka panjang pada proyek pengembangan tim. Sementara itu, para insinyur Yamaha percaya diri bahwa mereka berada di jalur yang tepat.
“Saya tidak melihat para bos gugup. Motor ini akan berkembang, bahkan untuk tes Februari sudah ada peningkatan,” kata Augusto Fernandez.
Situasi ini membuat tekanan justru berada di pundak Quartararo. Di satu sisi, ia ingin kembali menjadi penantang gelar. Di sisi lain, opsi tim kompetitif tidak banyak tersedia, apalagi dengan bursa rider diprediksi bergerak cepat pada awal musim 2026.
Keputusan apakah Quartararo tetap di Yamaha atau mencari tantangan baru kemungkinan mulai jelas dalam beberapa bulan ke depan. Yang pasti, perubahan dinamika dalam tim dan ketegasan manajemen baru Yamaha menandai fase baru hubungan mereka. Jika tak ada titik temu, MotoGP bisa saja menyaksikan salah satu transfer terbesar dekade ini
Artikel Tag: Fabio Quartararo, yamaha, MotoGP 2025
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/yamaha-ultimatum-fabio-quartararo-jika-tak-mau-bertahan-silakan-pergi

2 hours ago
1

















































