CNN Indonesia
Sabtu, 13 Des 2025 08:20 WIB
Warga Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah yang mencari bahan pokok dengan jalan kaki ke Aceh Utara perlu petugas medis di perbatasan daerah tersebut. Ilustrasi. (AFP/ADITYA AJI).
Banda Aceh, CNN Indonesia --
Warga Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah yang mencari bahan pokok dengan jalan kaki ke Aceh Utara butuh kehadiran petugas medis di perbatasan daerah tersebut.
Mereka terpaksa berjalan kaki lebih 10 kilometer (km) karena akses jalan utama yang menghubungkan daerah itu terputus imbas banjir longsor. Satu satunya jalan yaitu melewati Desa Kem, Kecamatan Permata, Bener Meriah.
Ketua Posko Rakyat di Bener Meriah Mahlizar mengatakan para penyintas banjir longsor di yang melewati Desa Kem dengan jalan kaki semakin ramai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka umumnya membeli BBM hingga bahan pokok ke Aceh Utara karena stok logistik menipis.
"Lalu lalang orang sudah seperti pasar. Tidak sedikit pejalan kaki yang merasa kelelahan. Bahkan sakit karena medan yang dilalui sangat berat, jalanan setapak berlumpur sampai ke lutut," ujar Mahlizar saat memberikan keterangan kepada media, Jumat (12/12).
Untuk itu, sambung Mahlizar, posko tenaga medis sangat diperlukan.
"Kami mengajak pihak-pihak terkait untuk untuk segera mendirikan posko kesehatan disana, banyak warga kelelahan karena menempuh jarak yang cukup jauh," katanya.
Hingga Kamis (11/12), meskipun timbunan longsor sudah dibersihkan jalan yang baru di buat masih berlumpur da belum memungkinkan untuk dilewati oleh kendaraan roda empat.
Warga harus menunggu perbaikan dan pembukaan jalan baru selesai untuk mendapatkan akses.
"Sangat melelahkan namun warga tetap berjibaku untuk menembus keterisoliran untuk memenuhi kebutuhan pangan dan energi mereka pasca bencana," katanya.
Pemerintah Kabupaten Bener Meriah sebelumnya membenarkan banyak warga yang memilih untuk berjalan kaki ke Aceh Utara untuk mencari BBM hingga bahan pokok.
Bahkan, pemda setempat juga terpaksa menggunakan jasa kuli panggul untuk memasok BBM dari Kabupaten Aceh Utara dengan berjalan kaki sepanjang 10 km.
Hal itu dilakukan agar alat berat di daerah itu bisa beroperasi membuka akses jalan yang tertutup banjir dan longsor yang terjadi dua pekan lalu. Apalagi Bener Meriah sudah dua pekan tak dapat bantuan BBM.
"Benar (sewa jasa kuli panggul). Kondisinya saat ini kita belum menerima BBM yang dipasok melalui udara dari Pemerintah," kata Kepala Pusat Data dan Informasi Posko Penanganan Bencana Hidrometeorologi Bener Meriah, Ilham Abdi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (10/12).
Ilham mengatakan kuli panggul tersebut di bayar Rp200 ribu per jerigen isi 25 liter dengan akses jalan kaki melewati jalur darat yang tertutup material lumpur dan kayu.
(dra/sfr)

6 hours ago
2
















































