Usai Laga Pertama, Iga Swiatek Makin Kukuhkan Target Terbaik Di London

15 hours ago 5

Ligaolahraga.com -

Berita Tenis: Bermusim-musim yang lalu, petenis berkebangsaan Polandia, Iga Swiatek merupakan salah satu petenis junior terbaik di atas grass-court.

Mengenang masa-masa tersebut ketika berkompetisi di Wimbledon musim 2025, Swiatek menyatakan, “Rasanya seperti di kehidupan yang berbeda, anda tahu? Itu mungkin puncak karier saya saat itu. Rasanya sangat tidak nyata. Tetapi di sisi lain, saya kembali ke rumah, dan tidak ada yang benar-benar berubah.”

“Saya ingat saya pikir mungkin hidup akan menjadi, seperti, sempurna sekarang. Saya merasa sedikit kecewa. Itu masih sama dan saya masih harus kembali berlatih. Saya ingat memiliki banyak harapan dan perasaan bahwa mungkin itu juga akan terjadi di masa depan, di level profesional.”

Pada musim 2018, tepatnya ketika menginjak usia 17 tahun, mantan petenis peringkat 1 dunia memenangkan gelar Grand Slam kategori junior pertama sekaligus satu-satunya di grass-court, yang secara teknikal, menjadi lapangan terburuk baginya sebagai petenis profesional.

Undian pertandingan di Wimbledon kategori junior tersebut diisi sejumlah bintang tenis masa depan, seperti Cori Gauff, Clara Tauson, dan Leylah Annie Fernandez. Ia lalu mengalahkan Emma Raducanu di perempatfinal, Wang Xinyu di semifinal, sebelum mengandaskan Leonie Kung di final.

Dipercepat menjadi masa sekarang, petenis yang telah memenangkan empat gelar Grand Slam di clay-court dengan pencapaian terbaik sampai saat ini di Wimbledon adalah lolos ke perempatfinal dua musim lalu, baru saja mencatatkan pencapaian terbaik dalam kariernya di turnamen grass-court. Final di Bad Homburg pekan lalu menjadi final pertama sang petenis di turnamen grass-court sekaligus final pertamanya sejak memenangkan final French Open musim 2024.

Mengawali Wimbledon musim ini, petenis unggulan kedelapan menyabet kemenangan 7-5, 6-1 atas Polina Kudermetova, yang menjadi kemenangan ke-61 beruntun sang petenis di laga pembuka sebuah turnamen.

Melenggang ke babak kedua, petenis berkebangsaan Polandia akan bertemu petenis AS, Catherine McNally yang menumbangkan petenis tuan rumah, Jodie Burrage dengan 6-3, 6-1.

Dengan kemenangan tersebut, petenis unggulan kedelapan mencatatkan 12-5 di Wimbledon. Hal tersebut merupakan catatan yang cukup baik, tetapi mungkin karena ia begitu dominan di clay-court, ia selalu meremehkan kemampuannya di grass-court. Tetapi, ia mampu mengalahkan runner up di London musim lalu, Jasmine Paolini dengan dua set langsung di semifinal Bad Homburg Open.

“Hal itu pastinya memberi saya kepercayaan diri tinggi. Tentu ini tenis, jadi, setiap hari berbeda, tetapi saya merasa saya bermain dengan impresif. Saya benar-benar menyudutkan Jasmine dengan cara yang saya inginkan. Saya melalui waktu yang benar-benar menyenangkan di Bad Homburg dan menikmatinya. Setelah menghabiskan lebih banyak waktu berlatih di grass-court sebelumnya benar-benar membantu. Saya merasa saya sedikit lebih handal.”

Namun, ia akhirnya kalah dari Jessica Pegula di final Bad Homburg Open.

“Ia mengatakan dalam pidatonya, bahwa ada harapan bagi saya. Ia mengatakan, ‘Kau masih cukup baik. Saya yakin ia lolos ke perempatfinal Wimbledon beberapa musim lalu. Ia memenangkan gelar untuk kategori juniornya, kau jelas tidak seperti orang yang tidak memiliki harapan. Saya pikir kau agak keras pada dirimu sendiri. Sulit ketika anda tidak merasa alami di lapangan ini. Ya, kau akan baik-baik saja’,” papar Swiatek.

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Iga Swiatek

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/usai-laga-pertama-iga-swiatek-makin-kukuhkan-target-terbaik-di-london

Read Entire Article
Sports | | | |