Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Petenis AS, Taylor Fritz menjejakkan kaki di final turnamen ATP pertama musim 2025, yaitu Stuttgart Open dan ia belum kehilangan satu set pun.
Musim 2025 petenis berusia 27 tahun sejauh ini telah mengecewakan, tetapi dengan final pertama di turnamen grass-court musim ini berpeluang mengubah hal tersebut.
Namun, petenis peringkat 7 dunia akan menghadapi lawan tangguh setelah petenis favorit tuan rumah, Alexander Zverev berdiri di antara dirinya dan gelar Stuttgart Open.
Usai kemenangan atas Felix Auger Aliassime di perempatfinal, petenis AS mengkaui bahwa meskipun meraih sejumlah kesuksesan di Stuttgart, ada satu hal yang membuatnya khawatir.
Dalam konferensi pers, mantan petenis peringkat 4 dunia ditanya tentang kendala yang ia hadapi selama musim clay-court dan bagaimana rasanya kini kembali ke grass-court.
“Saya merasa bernar-benar prima. Saya menghadapi sejumlah kendala di clay-court, saya merasa sangat lambat. Di sisi lain, saya kembali dari cedera dan di sisi lain, saya hanya tidak memiliki waktu yang cukup untuk berlatih di clay-court,” ungkap Fritz.
“Biasanya, saya mengawali satu musim lebih awal di sana. Saya berpikir kepada diri saya sendiri bahwa saya sebenarnya tidak bermain seburuk itu, tetapi saya sama sekali tidak bermain dengan baik di poin-poin krusial. Saya bermain dengan lebih baik pekan ini. Saya memainkan poin-poin krusial dengan baik dan menguasai beberapa situasi krusial.”
“Saya memilih cuaca yang panas daripada cuaca yang dingin dan lembab. Grass-court menjadi licin dengan sangat cepat dan akan semakin menyulitkan untuk bergerak dengan baik. Sejujurnya, saya kadang-kadang sedikit takut. Ketika kondisinya panas, saya bisa bergerak dengan lebih baik. Kondisinya juga tidak lembab, hanya panas kering.”
Usai musim 2024 yang benar-benar mengesankan, di mana petenis AS menghuni peringkat tertinggi dalam kariernya sampai saat ini, peringkat 4 dunia, adil untuk mengatakan bahwa musim ini ia tidak mampu menghidupkan ekspektasi seperti di musim sebelumnya.
Kalah di babak ketiga Australian open harus diakui menandai awalnya yang buruk, terutama setelah diikuti dengan tersingkir lebih awal di Dallas dan Delray Beach. Ia memperlihatkan sedikit kebangkitan dengan lolos ke semifinal di Miami, tetapi final tersebut menjadi satu-satunya final yang ia lakoni sebelum memasuki musim clay-court.
Performa tidak meyakinkan petenis AS berlanjut di Madrid, Roma, dan Jenewa, dan puncaknya adalah ketika ia kalah di babak pertama French Open.
Musim 2025 terbukti tidak begitu baik bagi Fritz, tetapi dengan lolos ke final di Stuttgart, hal tersebut terbukti bisa menjadi katalis yang akan menghidupkan kembali performa lebih baik sang petenis.
Artikel Tag: Tenis, Stuttgart Open, Taylor Fritz
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/taylor-fritz-ungkap-hal-yang-terjadi-di-stuttgart-dan-buat-dirinya-khawatir