Ligaolahraga.com -
Berita Sepak Bola: Mantan pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, mengungkap alasan mengejutkan di balik kegagalan penalti Marcus Rashford pada final Euro 2020 melawan Italia.
Menurutnya, Rashford justru terlalu sering berlatih, hingga membuat arah tembakannya mudah dibaca para kiper. Pengakuan ini ia sampaikan dalam wawancara di podcast High Performance bersama Jake Humphrey dan Damian Hughes, sekaligus mempromosikan bukunya Dear England.
Gareth Southgate mengatakan Rashford mencoba menjadi terlalu sempurna saat latihan, sehingga kiper-kiper Inggris mulai memahami kecenderungannya. “Pada 2021, Marcus hampir terlalu sering berlatih. Ia mencoba menjadi terlalu sempurna karena para kiper mulai membaca arah tembakannya.”
Bahkan, Marcus Rashford tidak seperti penendang lain yang biasanya terburu-buru saat tertekan. Menurut Southgate, Rashford justru “Mengambil waktu lebih lama”.
Southgate membela keputusannya memasukkan Marcus Rashford di menit akhir khusus untuk eksekusi penalti. Secara statistik, Rashford memiliki tingkat keberhasilan 87%, jauh lebih baik dibanding Raheem Sterling yang hanya 33%.
Kegagalan Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka di final membuat Inggris kalah 3–2 dari Italia melalui drama adu penalti. Ketiganya sempat menerima serangan rasis secara masif, sebelum publik Inggris dan FA memberikan dukungan besar.
Kekalahan itu membuat Southgate mengubah pendekatannya, termasuk mengurangi intensitas latihan penalti, mengubah posisi berdiri para pemain sebelum menendang, menyusun ulang durasi instruksi antara akhir extra time dan adu penalti, dan berkonsultasi dengan ahli poker Caspar Berry.
Menurut Berry, Inggris sudah memainkan “tangan yang benar”, hanya kurang beruntung. Analisis itu membuat Southgate fokus pada perbaikan kecil, bukan revolusi besar. Hasilnya? Inggris memenangkan adu penalti berikutnya pada 2024 dan kembali mencapai final.
Meski membawa Inggris ke final Euro 2020, perempat final Piala Dunia 2022, dan final Euro 2024, Gareth Southgate tetap mengundurkan diri dua hari setelah The Three Lions kalah 2-1 dari Spanyol di final Euro 2024.
Ia mengaku tekanan publik dan kritik keras mulai membebani pemain serta keluarganya. “Jika kami tidak juara, saya tahu narasi yang muncul: perlu ada perubahan. Tekanan itu hanya akan makin besar.” Ia bahkan tidak mengizinkan keluarganya hadir di stadion hingga final, demi melindungi mereka dari komentar negatif.
Kemenangan atas Belanda di semifinal Euro 2024, yang seharusnya menjadi momen kebanggaan, hanya ia nikmati selama delapan menit. “Kalau rasa gembira sudah hilang, sulit memberi energi yang dibutuhkan pemain.”
Meski banyak luka emosional, Southgate menyebut menjadi pelatih Inggris adalah pengalaman luar biasa. “Saya bertemu keluarga kerajaan, perdana menteri, menjalani malam-malam luar biasa dalam olahraga… Apa yang saya alami adalah pengalaman hidup yang luar biasa.”
Artikel Tag: Marcus Rashford, Gareth Southgate, Timnas Inggris
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/southgate-ungkap-penyebab-marcus-rashford-gagal-penalti-di-final-euro-2020

4 hours ago
2

















































