Ligaolahraga.com -
Berita MotoGP: Musim MotoGP 2025 menjadi periode paling berat bagi Francesco Bagnaia sejak bergabung dengan Ducati. Namun menurut Massimo Rivola, ada satu hal krusial yang harus dikembalikan Bagnaia agar mampu bangkit dan bertahan di tim pabrikan Italia itu.
Francesco Bagnaia menjalani musim yang jauh dari ekspektasi pada MotoGP 2025. Setelah empat musim berturut turut selalu menjadi penantang gelar juara dunia, pembalap Ducati Lenovo tersebut harus puas mengakhiri musim di posisi kelima klasemen akhir.
Capaian itu menjadi anomali dalam karier Bagnaia bersama Ducati. Sejak naik ke tim pabrikan pada 2021, pembalap asal Turin tersebut tak pernah finis di luar dua besar klasemen. Ia juga selalu konsisten mencatat kemenangan, podium, serta pole position dalam jumlah tinggi di setiap musim sebelumnya.
Namun pada 2025, performa Bagnaia menurun drastis. Dari total 22 seri, ia hanya meraih dua kemenangan grand prix, delapan podium, dan tiga pole position. Bahkan, Bagnaia baru mencatat pole pertamanya setelah 12 seri berjalan, sementara kemenangan murni pertamanya baru datang di seri ke 17, bertepatan dengan akhir pekan saat ia juga memenangi sprint race.
Satu kemenangan lainnya terjadi di GP Amerika Serikat, tetapi itu diraih setelah Marc Marquez terjatuh saat memimpin balapan di Circuit of The Americas. Satu satunya akhir pekan di mana Bagnaia benar benar tampil dominan terjadi di Motegi, ketika ia mengalahkan Marquez di sprint race dan balapan utama dari posisi start terdepan, meski pada saat yang sama rekan setimnya tersebut justru mengunci gelar juara dunia.
Masalah utama Bagnaia sepanjang musim disebut berkaitan dengan kesulitannya beradaptasi dengan perangkat ride height Ducati generasi terbaru. Kendala ini makin terasa setelah jeda musim panas, di mana Bagnaia hanya mampu meraih satu podium dalam sepuluh seri terakhir.
Di tengah situasi tersebut, CEO Aprilia Massimo Rivola memberikan pandangan yang menarik. Dalam wawancara dengan Gazzetta dello Sport, Rivola menilai Bagnaia sejatinya tidak kehilangan kemampuan teknis maupun kecepatan alaminya.
Menurut Rivola, satu satunya hal yang hilang dari Bagnaia pada 2025 adalah kepercayaan diri. Ia mengatakan, “Saya pikir Pecco memiliki semua yang dibutuhkan untuk membangun kembali dirinya di Ducati. Dia tidak perlu membuktikan kecepatannya kepada siapa pun. Yang dia butuhkan hanyalah mendapatkan kembali kepercayaan diri.”
Pernyataan ini cukup relevan mengingat tekanan besar yang dialami Bagnaia saat harus berbagi garasi dengan Marc Marquez, yang langsung tampil dominan bersama GP25. Perbandingan performa yang mencolok diyakini turut memengaruhi mental juara dunia MotoGP 2022 dan 2023 tersebut.
Menjelang MotoGP 2026, masa depan Francesco Bagnaia di Ducati menjadi sorotan. Namun dengan pengalaman, status juara dunia dua kali, serta dukungan penuh tim, kebangkitan Bagnaia masih sangat mungkin terjadi, asalkan ia mampu menemukan kembali keyakinan pada dirinya sendiri.
Artikel Tag: Francesco Bagnaia, MotoGP 2026, Ducati, Massimo Rivola
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/rivola-beberkan-resep-rahasia-agar-francesco-bagnaia-bisa-berjaya-lagi

6 hours ago
5

















































