Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, menilai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dibangun Polri dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) layak dijadikan rujukan bagi SPPG lainnya. Penilaian tersebut disampaikan usai melakukan kunjungan lapangan ke fasilitas SPPG Polri di Balikpapan.
Menurut dia, SPPG Polri menunjukkan kesiapan yang baik, mulai dari kualitas bangunan, kelengkapan peralatan, hingga sistem distribusi. Fasilitas tersebut terdiri dari bangunan permanen, perlengkapan dapur memadai, serta kendaraan distribusi yang dikelola langsung oleh Polri.
"Selain bangunan yang permanen dan representatif, SPPG Polri juga dilengkapi dengan peralatan dapur yang lengkap serta kendaraan distribusi sendiri. Hal ini menunjukkan kesiapan Polri tidak hanya dalam aspek pembangunan fisik, tetapi juga dalam memastikan kelancaran operasional program secara menyeluruh. Salah satu percontohan terbaik," ujarnya seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yahya menyebut keterlibatan Polri merupakan bentuk dukungan terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang menekankan peningkatan gizi anak Indonesia sebagai bagian dari agenda menuju Indonesia Emas. Ia pun menyampaikan apresiasi atas partisipasi Polri dalam pembangunan SPPG sebagai wujud nyata dukungan terhadap program tersebut.
Dirinya juga menyoroti hasil pelaksanaan SPPG Polri yang tidak pernah mencatatkan kasus keracunan makanan. Dia menilai hal ini merupakan hasil penerapan Standard Operating Procedure (SOP) yang disiplin pada seluruh tahapan produksi dan distribusi.
Keberhasilan tersebut mencerminkan profesionalitas dan kompetensi Polri dalam menjaga standar keamanan pangan dan keselamatan penerima manfaat program.
"SPPG Polri menjadi contoh yang sangat baik dalam penerapan SOP. Tidak ada laporan keracunan atau masalah-masalah lain sehingga dapat disimpulkan Polri sangat serius menjaga mutu serta keamanan makanan yang diberikan kepada anak-anak sekolah tersebut. SOP diterapkan sebagaimana mestinya. Ini merupakan prestasi yang patut diacungi jempol," kata Yahya.
Dengan mutu layanan dan pengelolaan yang dinilai baik, ia memahami apabila sejumlah sekolah menunjukkan minat untuk bermitra dengan SPPG Polri. Namun ia menekankan bahwa antusiasme tersebut tidak berarti Polri mengambil alih mitra dari SPPG lainnya.
"Hal ini semata-mata karena SPPG Polri menunjukkan kinerja yang baik, sehingga wajar jika banyak pihak yang ingin bekerja sama," imbuh dia.
Pada kesempatan yang sama, Yahya juga menyampaikan klarifikasi sekaligus permohonan maaf kepada Polri atas pernyataan sebelumnya yang sempat menimbulkan kesalahpahaman. Setelah melihat langsung kondisi di lapangan, ia menegaskan SPPG Polri layak dijadikan model praktik terbaik bagi pelaksanaan MBG di tingkat nasional.
"Pernyataan saya di rapat Komisi IX pada RDP bersama BGN sebelumnya saya luruskan. Saya memohon maaf kepada Polri atas kekeliruan tersebut. SPPG Polri terbukti memiliki standar yang baik dan menjadi mitra yang dapat diandalkan," tegasnya.
Ia pun berharap kinerja SPPG Polri dapat menjadi acuan bagi instansi lain dalam membangun sistem pelayanan publik yang profesional, efisien, dan berorientasi pada hasil bagi masyarakat.
(rir)

4 hours ago
2

















































