Jakarta, CNN Indonesia --
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah tukar guling penanganan kasus dugaan korupsi Google Cloud di Kemendikbud dan pengadaan minyak mentah Petral dengan Kejaksaan Agung (Kejagung).
Seperti diketahui, lembaga antirasuah akan menyerahkan kasus Google Cloud ke Kejagung karena beririsan dengan kasus pengadaan laptop Chromebook. Sedangkan kasus dugaan korupsi Petral diserahkan Kejagung kepada KPK yang juga mengusut perkara terkait.
"Kami pastikan itu bukan tukar guling," kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis (20/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menjelaskan alasan pelimpahan kasus Google Cloud ke Kejagung karena ada irisan dengan kasus korupsi Chromebook yang sedang ditangani Kejagung, sehingga proses penyidikan bisa berjalan lebih efektif.
"Karena memang kita melihat ada irisan yang cukup kuat supaya proses penyidikannya nanti juga bisa berjalan efektif, maka kemudian KPK akan melimpahkan Google Cloud ini ke Kejaksaan Agung," ujarnya.
Sebaliknya, Budi mengatakan pihaknya menilai positif langkah Kejagung yang melimpahkan penanganan kasus minyak mentah di Petral kepada KPK.
"Dengan dilimpahkannya penyidikan serupa oleh kawan-kawan Kejaksaan Agung tentu ini menjadi praktik sinergi yang positif untuk kemudian saling mendukung antar APH (aparat penegak hukum)," katanya.
Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu juga memberikan penjelasannya terkait dengan hal ini. Ia mengatakan di dalam Undang-Undang disebut jika pengamanan suatu perkara tentu dapat mendapatkan bantuan dari lembaga Aparat Penegak Hukum (APH) lain.
"Ya memang pembuat undang-undang juga sudah memperkirakan suatu saat akan terjadi di mana satu perkara ditangani oleh dua aparat penegak hukum atau lebih. Nah, solusinya adalah, di sana disebutkan dengan jelas bahwa yang duluan atau yang menangani perkara tersebut pada tahap penyidikan, duluan menangani, maka itu akan di-support oleh APH yang lain," jelas Asep di gedung merah putih KPK, Kamis malam (20/11).
Asep juga menegaskan jika kasus korupsi Google Cloud tersebut berkaitan dengan kasus Chromebook yang saat ini juga ditangani Kejagung.
"Kemudian karena Chromebook tersebut walaupun pengadaannya berbeda dengan Google Cloud, tapi itu masih berkaitan. Kenapa berkaitan? Karena Chromebook adalah hardware-nya, laptopnya. Google Cloud adalah storage-nya atau tempat penyimpanannya," kata Asep.
Terlebih, Asep juga menegaskan bahwa yang terpenting dalam penanganan perkara adalah memastikan proses hukum tetap tetap tertangani.
"Jadi, seperti yang disampaikan oleh Pak Ketua, pada dasarnya kami terkait dengan penanganan perkara ini, yang paling penting adalah perkara tersebut ditangani. Siapapun yang menanganinya. Apakah itu pihak Kejaksaan Agung ataupun KPK. Jadi jangan sampai karena ada tarik menarik sehingga tidak menjadi efektif dalam penanganannya," ujar Asep.
(fam/fra)

2 hours ago
2

















































