Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Cori Gauff mengakui bahwa ia merasa kewalahan oleh dampak kemenangannya di French Open musim 2025 setelah ia tersingkir dari babak pertama Wimbledon.
Petenis yang mengincar untuk menjadi petenis putri pertama yang menyandingkan gelar French Open dan Wimbledon pada musim yang sama, kandas di tangan petenis berkebangsaan Ukraina, Dayana Yastremska yang memenangkan pertemuan mereka dengan dua set langsung.
Dengan kekalahan tersebut, maka untuk kali kedua petenis AS menelan kekalahan di babak pertama Grand Slam tersebut dalam tiga musim terakhir.
“Saya hanya merasa bahwa di lapangan ini saya mungkin bisa menggunakan lebih banyak pertandingan,” ungkap Gauff. “Ini seperti menemukan teka-teki. Saya tidak suka bermain satu pekan sebelum Grand Slam. Ini adalah transisi yang cepat, jadi, saya pikir saya hanya akan mencoba bejalar apakah lebih baik berlatih lebih banyak atau mungkin bermain di Bad Homburg atau Eastbourne.”
Petenis berusia 21 tahun hanya melakoni satu turnamen grass-court sebelum menuju Wimbledon musim ini, yaitu di Berlin, di mana ia kalah dengan dua set langsung dari petenis berkebangsaan Cina, Wang Xinyu. Hal tersebut menjadi kebalikan dari musim clay-court tahun ini ketika ia mampu melenggang ke final turnamen WTA level 1000 secara beruntun di Madrid dan Roma sebelum memenangkan gelar Grand Slam kedua dalam kariernya di French Open.
Jika dipikirkan kembali, petenis unggulan kedua mengakui bahwa waktu penyelesaian yang singkat antara lapangan yang berbeda dan ketenangan setelah memenangkan Grand Slam cukup menyulitkan baginya.
“Saya merasa secara mental saya sedikit kewalahan dengan semua yang terjadi setelah French Open, jadi, saya merasa tidak memiliki cukup waktu untuk merayakan dan juga kembali beraksi,” aku Gauff.
“Tetapi, ini pertama kalinya saya memetik kemenangan dan harus bermain di Wimbledon. Saya benar-benar belajar banyak tentang apa yang akan dan tidak akan saya lakukan lagi.”
“Dan juga, Dayana bermain dengan luar biasa. Saya melihat undian pertandingannya dan saya tahu itu akan menjadi pertandingan yang sengit bagi saya. Saya mendapatkan peluang, tetapi ya, itu yang terjadi.”
Mengenai masa depannya, petenis AS mengetahui bahwa ia harus berlatih keras jika ingin membuat gebrakan di London yang merupakan satu-satunya Grand Slam ia mana ia belum mencapai perempatfinal.
“Saya meyakini bahwa jika saya bisa melakukan penyesuaian, saya bisa bermain dengan baik di sini. Saya benar-benar ingin bermain dengan baik di sini. Saya bukan seseorang yang ingin berhenti bermain di grass-court di awal karier saya, tetapi saya jelas harus melakukan perubahan jika ingin sukses,” tukas Gauff.
Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Cori Gauff
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/kejatuhan-mengejutkan-di-wimbledon-jadi-pelajaran-besar-bagi-cori-gauff