Ligaolahraga.com -
Berita Liga Inggris: Raksasa Premier League, Chelsea kembali tertarik pada pemain sayap muda berbakat, kali ini Jamie Gittens dari Borussia Dortmund.
Pemain sayap kiri berusia 20 tahun ini menarik perhatian setelah musim impresif di Bundesliga 2024/25, dengan catatan 12 gol dan lima assist dalam 48 pertandingan di semua kompetisi. Performa terbaiknya terjadi antara November dan Januari, di mana ia terlibat langsung dalam enam gol dari tujuh pertandingan. Namun, setelah itu, ia hanya menambah satu gol hingga akhir musim.
Dengan kembalinya Jadon Sancho ke Manchester United, masa depan Mykhailo Mudryk yang belum pasti, dan kemungkinan kepergian Raheem Sterling, Chelsea kini kekurangan opsi di sektor sayap. Meskipun banyaknya perekrutan dalam beberapa musim terakhir memunculkan skeptisisme, kebutuhan skuat untuk Liga Champions membuat kedalaman lini depan menjadi prioritas. Jamie Gittens tampaknya diincar sebagai pengganti Sancho, tetapi bagaimana perbandingan keduanya?
Secara statistik, Gittens unggul dalam jumlah gol dan assist (17 banding 15), meskipun efisiensi konversi tembakannya sama dengan Sancho di angka 15,6%. Sancho lebih unggul dalam kontribusi permainan tim, termasuk menciptakan peluang, umpan ke kotak penalti, dan perebutan bola di area lawan. Sebaliknya, kekuatan Gittens terletak pada kemampuan individunya membawa bola dan menggiring lawan, dengan angka dribel sukses dan duel yang dimenangkannya jauh lebih tinggi.
Ketika dibandingkan dengan Noni Madueke, pemain sayap kanan utama Chelsea saat ini, Gittens masih berada di belakang dalam produktivitas. Madueke mencatatkan gol dan assist per 90 menit sebesar 0,6, lebih tinggi dari Gittens (0,5), serta unggul dalam jumlah tembakan dan akurasi ke gawang. Ia juga memiliki lebih banyak sentuhan di kotak penalti lawan dibandingkan Gittens maupun Sancho, yang menunjukkan kontribusi langsungnya dalam fase menyerang.
Meski ada kekurangan, terutama penurunan performa di akhir musim yang membuatnya hanya jadi starter dalam tiga dari sepuluh laga terakhir, Chelsea dikenal mengutamakan potensi jangka panjang. Pada usia 20 tahun, Gittens masih punya waktu untuk berkembang menjadi pemain top. Dengan pendekatan fleksibel ala Enzo Maresca, pemain sayap seperti Gittens bisa diberi ruang untuk tumbuh di Stamford Bridge.
Artikel Tag: Jamie Gittens, Dortmund, Chelsea
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/jamie-gittens-dan-potensi-yang-membuat-chelsea-terpikat