Hukuman Ulugbek Rashitov Guncang Komunitas Taekwondo Uzbekistan

9 hours ago 5

Ligaolahraga.com -

Dunia taekwondo Uzbekistan diguncang oleh hukuman atlet nasional dan juara Olimpiade dua kali, Ulugbek Rashitov, akibat pelanggaran aturan anti-doping (ADRV) karena kegagalan berulang dalam pelaporan lokasi.

Pria berusia 22 tahun ini, yang mencatat sejarah dengan meraih medali emas Olimpiade di Tokyo 2020 dan Paris 2024, kini menghadapi larangan bertanding selama dua tahun yang akan membuatnya absen hingga Mei 2027.

Badan Pengujian Internasional (ITA) mengumumkan pada Rabu pekan lalu bahwa Ulugbek Rashitov menerima konsekuensi atas pelanggaran Pasal 2.4 aturan anti-doping Taekwondo Dunia, yang mengatur kegagalan dalam memberikan informasi lokasi yang akurat.

Pelanggaran terjadi ketika seorang atlet melakukan tiga kegagalan semacam itu dalam periode 12 bulan—dianggap sebagai pelanggaran serius, karena menghalangi upaya pengujian mendadak.

Ulugbek Rashitov tidak menentang tuduhan tersebut dan menerima sanksi yang diusulkan. Masa ketidaklayakannya dimulai pada 13 Mei 2025 dan akan berakhir pada 12 Mei 2027.

Semua hasil kompetisinya antara 3 Februari dan awal larangan telah dibatalkan, meskipun ia tidak berkompetisi sejak memenangkan medali emas di Paris musim panas lalu.

Kasusnya merupakan pukulan terbaru—dan paling menonjol—bagi program taekwondo Uzbekistan, yang kini menghadapi pengawasan atas pelanggaran anti-doping yang berulang.

Bulan lalu, Feruza Sadikova, peraih medali perunggu dunia dua kali dan mantan juara Asia, menerima larangan bertanding selama tiga tahun setelah menolak memberikan sampel selama tes di luar kompetisi.

Larangan tersebut mulai berlaku pada 3 Mei dan akan berlaku hingga Mei 2028.

Menambah kekhawatiran yang semakin meningkat, Gulsanam Alijonova, juara dunia militer 2024, saat ini berada di bawah larangan sementara setelah dinyatakan positif menggunakan Meldonium pada Desember.

Kasus ini masih dalam proses peninjauan.

Sanksi terhadap Ulugbek Rashitov menandai salah satu kasus anti-doping paling signifikan dalam sejarah taekwondo, tidak hanya bagi Uzbekistan tetapi juga secara global.

Pada usia 22 tahun, ia adalah satu-satunya juara pria dari Tokyo 2020 yang berhasil mempertahankan gelarnya di Paris, dan ia menargetkan untuk menyelesaikan tiga kali berturut-turut di Olimpiade Los Angeles 2028.

Larangan ini kini menimbulkan keraguan serius terhadap mimpinya.

Situasi ini dibandingkan dengan kasus atlet taekwondo Inggris Jade Jones, yang juga merupakan juara Olimpiade dua kali, yang menghadapi insiden terkait keberadaan pada 2024.

Namun, UK Anti-Doping memutuskan ia tidak bersalah, memungkinkan ia berkompetisi di Paris 2024, di mana ia tersingkir di babak pertama.

Kumpulan pelanggaran yang berasal dari Uzbekistan—terutama sanksi terhadap ikon nasional seperti Rashitov—menimbulkan kekhawatiran serius tentang masalah sistemik dalam program taekwondo negara tersebut.

Seiring berlanjutnya penyelidikan, federasi taekwondo Uzbekistan menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mengatasi kelemahan ini dan memulihkan integritas salah satu olahraga paling bergengsi di negara tersebut. 

Artikel Tag: Ulugbek Rashitov

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/hukuman-ulugbek-rashitov-guncang-komunitas-taekwondo-uzbekistan

Read Entire Article
Sports | | | |