2 days ago
18
Ligaolahraga.com -
Dengan kemenangan 125-108 di Game 6 atas Celtics, Indiana Pacers berhasil lolos ke Final NBA 2025 secara tak terduga, dan akan berhadapan dengan Oklahoma City Thunder yang menjadi unggulan teratas.
Kedua tim ini memiliki profil yang sangat berbeda. Thunder memasuki musim ini sebagai kandidat juara dan mendominasi Wilayah Barat, dipimpin oleh MVP Shai Gilgeous-Alexander dan skuad yang dalam, serta unggul dalam pertahanan.
Pacers, di sisi lain, berada di bawah .500 sebelum meledak pada Januari. Tyrese Haliburton adalah satu-satunya pemain Pacers yang terpilih ke All-NBA.
Namun, kedua tim ini muda, menarik, dan berorientasi pada masa depan, menawarkan pertarungan Final NBA antara backcourt dinamis dan filosofi yang kontras.
1. Duel Point Guard All-NBA
Gilgeous-Alexander dan Haliburton adalah duo point guard All-NBA pertama yang bertemu di Final NBA sejak Stephen Curry vs. Kyrie Irving pada 2015.
Gilgeous-Alexander mencetak rata-rata 32,7 poin—tertinggi keenam sepanjang masa untuk seorang point guard—sementara Haliburton menempati peringkat ketiga dalam assist (9,2).
Meskipun mereka bermain dengan gaya yang sangat berbeda, keduanya sangat vital bagi kesuksesan tim mereka dan masuk ke Final NBA dalam kondisi terbaik, menempati peringkat No. 1 dan No. 3 dalam playoff wins above replacement (WARP).
2. Kesulitan Haliburton vs. OKC
Dalam empat pertandingan melawan Thunder selama dua musim terakhir, Haliburton hanya mencetak rata-rata 12 poin, angka terendah melawan lawan mana pun.
Sering dijaga oleh Luguentz Dort, Haliburton hanya mencoba 10 tembakan per pertandingan dan hanya sekali mendapat kesempatan tembakan bebas.
Untuk Pacers menang, Haliburton harus jauh lebih agresif melawan pertahanan perimeter serbaguna OKC.
3. Serangan Elite vs. Pertahanan Elite
Pacers menempati peringkat kedua dalam rating serangan playoff, sementara Thunder memiliki rating pertahanan terbaik, membiarkan 3,4 poin lebih sedikit per 100 possession dibandingkan tim lain.
Pertandingan Final NBA ini adalah yang ke-14 sejak 1997 yang mempertemukan serangan teratas melawan pertahanan teratas.
Secara historis, tidak ada pihak yang memiliki keunggulan jelas—tetapi serangan superior Thunder (peringkat ketiga di playoff) dan pertahanan Indiana yang biasa-biasa saja (peringkat kesembilan) mungkin akan mengubah keseimbangan.
4. Pertarungan Garis Tiga Poin
Indiana memimpin semua tim playoff dalam akurasi tembakan 3 poin (40%), dengan empat pemain starter di atas angka tersebut.
Namun, OKC memimpin liga dalam persentase tembakan 3 poin lawan selama musim reguler dan menempati peringkat kedua dalam kualitas tembakan yang diizinkan dari jarak jauh.
Thunder mengizinkan volume tembakan 3 poin yang tinggi—41% dari tembakan lawan—tetapi berhasil menghalangi tembakan tersebut dengan baik.
Kemampuan Indiana untuk tetap panas atau menurun dari jarak jauh dapat menentukan seri ini.
5. Bisakah Ini Menjadi Final yang Cepat?
Meskipun tren Final yang lebih lambat, kedua tim suka bermain cepat. OKC menempati peringkat kedua dalam kecepatan playoff (100,6 possession per game), dan Indiana tidak jauh di belakang (98,4). Jika keduanya tidak menyesuaikan diri, ini bisa menjadi Final dengan kecepatan tertinggi sejak 2017.
6. Perjalanan Tak Terduga Indiana
Pacers memulai musim dengan odds juara 50-1. Hanya Heat 2020 dan Nets 2002 yang mencapai Final NBA dengan odds lebih panjang dalam 40 tahun terakhir.
Jika Indiana menang, mereka akan menjadi juara NBA pertama dalam sejarah yang bukan unggulan tiga besar atau juara bertahan.
7. Kesempatan Historis untuk OKC
Sebuah gelar juara akan memberikan Thunder 84 kemenangan total—menyamai rekor kedua terbanyak sepanjang masa. Hanya Bulls 1996 (87 kemenangan) yang memiliki lebih banyak.
Dengan musim reguler 68-14 dan penampilan playoff yang dominan, OKC dapat menyelesaikan musim dengan salah satu musim paling dominan secara statistik dalam sejarah liga.
Artikel Tag: final NBA
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/final-nba-2025-tujuh-faktor-kunci-penentu-duel-thunder-vs-pacers
