Ligaolahraga.com -
Di usia 46 tahun, Manny Pacquiao mencoba hal yang hampir mustahil: kembali ke ring setelah empat tahun absen untuk menghadapi juara kelas welter WBC Mario Barrios.
Hanya beberapa pekan setelah masuk ke International Boxing Hall of Fame, legenda delapan divisi ini akan menjadi bintang utama di MGM Grand pada Sabtu ini, dengan target menjadi juara tinju tertua dalam sejarah.
Barrios, 30 tahun, bukanlah lawan yang mudah. Dia memiliki kemenangan pada 2023 atas Yordenis Ugas—orang yang sama yang membuat Pacquiao pensiun—dan telah dinaikkan statusnya menjadi juara WBC penuh.
Dengan tinggi 6 kaki dan jangkauan 71 inci, Barrios memiliki keunggulan usia dan postur tubuh.
Manny Pacquiao, yang terakhir kali memenangkan gelar pada usia 40 melawan Keith Thurman, berusaha melampaui legenda seperti Bernard Hopkins dan George Foreman dalam prestasi yang menentang usia.
Namun, berbeda dengan legenda-legenda tersebut, Pacquiao tidak aktif bertanding.
Sejak 2021, ia hanya mengikuti pertandingan eksibisi dan tidak ada pertandingan pemanasan yang sesungguhnya sebelum kembali ke kompetisi level elit ini.
Bradley bertarung melawan Pacquiao tiga kali antara 2012 dan 2016. Di puncak karirnya, ia sangat mengesankan: tajam, tak terduga, dan didorong oleh penonton yang mempercepat ritmenya.
Gerakan kakinya, sudut serangannya, dan kecepatan yang membutakan membuatnya hampir mustahil untuk dipersiapkan. Dia adalah atlet paling lengkap yang pernah saya hadapi di ring.
Namun, waktu tidak bisa dihentikan.
Dalam kekalahannya pada 2021 melawan Ugas, kecepatan Manny Pacquiao yang dulu mematikan mulai melambat. Dia hanya berhasil mendaratkan 16% pukulan dan terlihat seperti usia akhirnya mulai terasa.
Barrios, meski bukan superstar elit, tampil tenang, teknis, dan segar. Dia akan memanfaatkan kelemahan pertahanan yang sulit diperbaiki oleh petinju yang lebih tua.
Namun, posisi kidal Pacquiao, tipuan, dan ledakan kecepatannya bisa mengganggu Barrios—terutama di awal.
Dia perlu mendekati jarak, menyerang tubuh, dan mencoba mengganggu ritme Barrios sebelum petinju muda itu menetap di balik jab dan pukulan lurus kanannya. Pukulan lurus kiri ke tengah akan menjadi senjata terbaik Pacquiao.
Namun, gaya serangan balik dan kesabaran Barrios berbahaya melawan petinju tua yang agresif. Hook kiri ke tubuhnya bisa menguras stamina Pacquiao dan melemahkan kakinya, yang sudah rentan kram dalam beberapa tahun terakhir.
Manny Pacquiao mungkin akan menunjukkan momen-momen klasik—kombinasi pukulan, sudut serangan, dan serangan cepat yang memukau penonton—tetapi mempertahankan itu selama 12 ronde di usia 46 tahun tidak mungkin.
Barrios akan menahan tekanan awal, melakukan penyesuaian kecil, dan mulai menjauh saat Pacquiao kelelahan.
Prediksi: Barrios menang dengan keputusan bulat. Bukan kemenangan dominan, tetapi penampilan cerdas dan disiplin yang mengalahkan semangat seorang legenda yang sudah tidak di puncak performanya.
Artikel Tag: Manny Pacquiao
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/timothy-bradley-prediksi-hasil-pertarungan-mario-barrios-vs-manny-pacquiao