Ligaolahraga.com -
Lewis Crocker menorehkan namanya dalam sejarah tinju pada Sabtu (13/9) malam, mengalahkan sesama petinju Irlandia Paddy Donovan dengan keputusan tipis untuk merebut gelar juara dunia kelas welter IBF yang kosong di hadapan penonton yang riuh di Windsor Park.
Dua juri memberikan skor tipis untuk Crocker (22-0, 11 KO) dengan skor 114-112 dan 114-113, sementara juri ketiga lebih memilih Donovan (14-2, 11 KO) dengan skor 115-111.
Meskipun skornya ketat, kemampuan Lewis Crocker untuk mencetak dua knockdown krusial menjadi factor pembeda dari lawannya dalam pertarungan yang lebih ditandai oleh disiplin taktis daripada kekacauan.
Pertarungan ini memiliki makna yang sangat besar, tidak hanya sebagai rematch dari pertemuan pertama mereka yang panas, tetapi juga sebagai pertarungan gelar dunia pria pertama antara dua petinju asal Irlandia.
Sekitar 20.000 penonton memadati Windsor Park, hanya beberapa menit dari rumah Lewis Crocker, untuk menyaksikan sejarah tercipta di bawah sorotan lampu.
Gelar IBF kosong setelah Jaron “Boots” Ennis naik ke kelas menengah junior, membuka panggung bagi Crocker dan Donovan untuk menyelesaikan urusan yang belum tuntas.
Ronde-ronde awal melihat Donovan sedikit lebih aktif, melepaskan jab dan bekerja pada sudut-sudut untuk menguasai pertarungan.
Namun, momentum berbalik drastis di Ronde 3 saat Crocker membalas dengan hook kiri tajam, menjatuhkan Donovan ke kanvas untuk pertama kalinya.
Meskipun Donovan bangkit cepat dan tampak tenang, knockdown tersebut menyoroti bahaya yang dibawa Crocker dalam setiap pertukaran pukulan.
Pertarungan memanas di Ronde 4 saat kedua petinju saling bertukar pukulan berat, membakar semangat penonton Belfast. Namun, hanya satu ronde kemudian, Crocker kembali menemukan sasaran.
Sebuah pukulan kiri yang presisi kembali menjatuhkan Donovan untuk kedua kalinya, memberikan Crocker keunggulan yang menentukan di kartu skor dan memaksa Donovan untuk bertarung dengan susah payah sepanjang sisa pertandingan.
Sejak saat itu, Crocker bertarung dengan kontrol yang terukur.
Meskipun Donovan terus maju dan melepaskan lebih banyak pukulan secara keseluruhan, ketenangan, pergerakan, dan tanggung jawab pertahanan Crocker memastikan bahwa upaya Donovan sering kali terhambat atau tidak efektif.
Crocker mencampur pukulan balasan yang tajam dengan agresi yang terukur, cukup untuk tetap mengendalikan pertarungan meskipun Donovan berusaha bangkit.
Hasil ini menjadi kontras yang mencolok dengan pertarungan pertama mereka, yang berakhir dalam kekacauan dan kontroversi ketika Donovan didiskualifikasi karena memukul setelah bel berbunyi di Ronde 8.
Kali ini, tidak ada drama semacam itu — hanya pertarungan taktis yang sengit di mana disiplin dan kekuatan Crocker membuktikan perbedaannya.
Ketika bel akhir berbunyi, Lewis Crocker mengangkat tangannya di hadapan pendukungnya di kampung halamannya, merayakan momen seumur hidup.
Bagi Donovan, kekalahan ini pahit, tetapi bagi Crocker, malam itu bukan hanya tentang sabuk juara — melainkan tentang mengukuhkan posisinya sebagai juara dunia di hadapan orang-orangnya.
Artikel Tag: Lewis Crocker
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/lewis-crocker-sukses-rebut-gelar-juara-dunia-kelas-welter-ibf-di-belfast