Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Serbia, Novak Djokovic tidak menyembunyikan rasa frustasinya di Grand Slam terakhir musim 2025, US Open.
Mengincar gelar Grand Slam ke-25 dalam kariernya, mantan petenis peringkat 1 dunia mengalahkan Learner Tien, Cameron Norrie, dan Taylor Fritz dalam perjalanan menuju semifinal US Open. Setelah kalah di ketiga semifinal Grand Slam pertama musim ini, ia berharap bisa melenggang ke final Grand Slam pertama pada musim ini di Flushing Meadows, New York.
Sayangnya, petenis dari generasi muda sekali lagi menjadi pemenang, setelah Carlos Alcaraz, yang berakhir menjuarai US Open musim ini, membungkam petenis berkebangsaan Serbia dengan tiga set langsung.
Petenis yang memenangkan medali emas Olimpiade di Paris tahun lalu, tentu merasa kecewa dengan kekalahan tersebut, tetapi kini kemungkinan ia merasa lebih frustasi dengan apa yang terjadi di awal Grand Slam tersebut.
Tampil sebagai tamu di podcast The Tennis, kapten tim Australia untuk Billie Jean King Cup, Nicole Pratt menjelaskan mengapa petenis berkebangsaan Serbia merasa frustasi dengan pihak penyelenggara US Open musim 2025.
“Jadwalnya dirilis, ia tampil pertama pada pukul 11 siang,” ungkap Pratt. “Ia tidak pernah pertama dalam 15 musim, biar saya katakan, ia tidak merasa gembira.”
“Ia tidak merasa gembira dan jika anda membicarakan tentang mengelola tingkat energi dan ia berada pada tingkat kesekian dalam segala hal serta sangat diperhitungkan, itu akan membuatnya terlempar untuk posisi keenam.”
Djokovic dijadwalkan tampil pertama di babak kedua dan bertanding melawan petenis tuan rumah, Zachary Svajda pada pukul 11.30 siang.
Namun, petenis berkebangsaan Serbia bermain di sesi malam di sisa Grand Slam tersebut, kecuali saat ia kalah dari Alcaraz di semifinal.
Pratt lalu mengomentari konferensi pers pasca-pertandingan petenis berusia 38 tahun setelah kekalahannya dari Alcaraz, di mana ia mengatakan bahwa kedua petenis peringkat 2 besar terlalu tangguh untuk dihadapi.
“Itu sangat nyata dan hampir rendah hati, bukan?” tutur Pratt. “Biasanya, ia adalah petenis yang menggenggam trofi di akhir perhelatan Grand Slam dan kini ia hampir mengakui kenyataan bahwa hanya ada dua petenis yang lebih baik darinya.”
“Ada satu hal yang bisa digarisbawahi, di mana ia mengatakan selama duaset pertama, ia bisa mengimbanginya (Alcaraz), tetapi kemudian di set ketiga, ia tidak bisa berbuat apa-apa.”
Jika hal tersebut benar, maka Pratt menyarankan Djokovic untuk mengubah jadwalnya di musim 2026.
“Ini menarik, karena ia melakoni emua Grand Slam, tetapi ia tidak melakoni turnamen Masters 1000 dan turnamen level itu adalah laga tiga set terbaik,” lanjut Pratt.
“Jadi, saya ingin melihat hal itu sedikit berubah pada musim depan. Jika anda berpikir anda tidak bisa mengimbangi lawan secara fisik di laga lima set terbaik maka lakoni laga tiga set terbaik.”
Namun bagi Djokovic, target utamanya saat ini adalah memenangkan gelar Grand Slam ke-25 dalam kariernya dan pelatih kenamaan lain masih mempercayai bahwa petenis berkebangsaan Serbia masih bisa melakukannya.
Artikel Tag: Tenis, US Open, Novak Djokovic, Carlos Alcaraz
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/ini-alasan-novak-djokovic-marah-dengan-penyelenggara-us-open-2025