BGN Laporkan ke Polisi Raibnya Dana Rp1 M Operasional SPPG Pangauban

3 hours ago 1

BGN | CNN Indonesia

Sabtu, 08 Nov 2025 13:13 WIB

Badan Gizi Nasional melaporkan hilangnya Rp1 miliar dari SPPG Pangauban ke Mabes Polri. Insiden diduga akibat phishing saat transaksi. Ilustrasi penipuan digital. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki).

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Gizi Nasional (BGN) resmi melaporkan kasus hilangnya dana operasional milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri). Nilai dana yang raib mencapai Rp1 miliar.

"Direktur Manajemen Risiko BGN sudah membuat laporan ke Mabes Polri," kata Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (6/11).

Laporan itu berawal dari temuan Yayasan Prama Guna Nasional (PGN) pada pekan lalu yang mendapati dana operasional program Menu Bergizi (MBG) SPPG Pangauban menghilang dari rekening resmi mereka. Kejadian itu dilaporkan melalui dokumen Laporan Khusus (Lapsus) Nomor 001/PGN/SPPG-PANGAUBANIX/2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden hilangnya dana operasional tersebut terjadi pada Jumat, 31 Oktober 2025 pukul 18.30 WIB, saat Kepala SPPG Pangauban, Mochamad Cakra Aji Saputra, sedang memproses transaksi melalui sistem BNI Direct. Tiba-tiba, sistem meminta penggantian kata sandi.

Namun, tiba-tiba akses ke sistem memunculkan perintah penggantian kata sandi. Cakra lalu menghubungi layanan live chat BNI melalui situs resmi. Tidak lama setelah itu, ia dihubungi seseorang yang mengklaim sebagai pihak resmi bank dan memberikan tautan untuk mengganti password dengan alasan keamanan.

Karena meyakini bahwa komunikasi itu legal, Cakra lalu mengikuti arahan orang itu, termasuk memberikan challenge dan response banking yang bersifat rahasia.

Keesokan harinya, kontak yang digunakan tidak bisa lagi dihubungi. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata saldo rekening yang sebelumnya sekitar Rp1 miliar tersisa hanya Rp12 juta.

Akibat insiden yang diduga kuat merupakan aksi phishing atau penipuan digital itu, SPPG Pangauban terpaksa menghentikan sementara operasionalnya. Padahal, unit tersebut baru beroperasi selama 10 hari dan telah melayani 3.500 porsi menu bergizi setiap hari untuk 8 sekolah di Batujajar.

Agar kejadian ini tidak berulang Sony mengingatkan agar semua Kepala SPPG mewaspadai modus operandi kejahatan cyber ini serta cermat dan berhati-hati dalam bertransaki. Sementara secara internal BGN telah menon-aktif Kepala SPPG Pangauban untuk proses investigasi lebih lanjut.

"Biro SDMO (Sumber Daya Manusia dan Organisasi) untuk administrasi kepegawaian, dan Inspektorat untuk sisi disiplin," ujarnya.

(ory/ory)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sports | | | |