Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Aryna Sabalenka mengungkapkan bahwa pekan menuju sebuah Grand Slam tidak mudah untuk ditangani setelah ia mengakui ia tidak bisa fokus dengan persiapan akibat kebutuhan yang lain.
Penonton mungkin berasumsi bahwa dalam perjalanan menuju Grand Slam, petenis terbaik bersiap-siap agar memiliki energi yang dibutuhkan untuk melalui tes ketahanan selama dua pekan, tetapi petenis peringkat 1 dunia mengungkapkan bahwa pekan sebelum Grand Slam dihabiskan untuk melakukan hal yang sebaliknya.
“Kami melakoni sejumlah turnamen menuju Grand Slam, lalu anda mendapati satu pekan sebelum Grand Slam, di mana anda datang ke tempat anda akan berkompetisi, dan anda berlatih, tetapi anda juga melalui sejumlah acara lain, seperti acara sponsor, makan malam, pertemuan, dan juga wawancara,” jelas Sabalenka.
“Jadi, orang-orang tidak mengetahui bahwa sebelum Grand Slam, ada satu pekan penuh yang sangat sibuk untuk pertemuan, makan malam, dan acara-acara sejenis, yang tidak mudah untuk ditangani dan anda juga berlatih selama periode itu, lalu turnamen pun dimulai.”
“Ada tekanan lain, yang harus kami atasi, tetapi persiapan semuanya tentang ketahanan fisik, ada tenis, ada pusat kebugaran, dan semua hal itu. Tetapi juga secara mental, anda harus mempersiapkan diri anda sendiri untuk dua pekan yang sangat menantang, dua pekan dengan permainan tenis memukau, semoga, karena anda tidak pernah tahu, tetapi juga dua pekan penuh perjuangan. Berjuang demi mimpi anda dan secara mental, anda mendapati percakapan yang konstan dalam benak anda, seperti ‘Kau akan melakukan itu. Kau mampu melakukannya. Kau cukup kuat’.”
“Saya merasa jika seseorang bisa mendengar percakapan saya dalam benak saya di sepanjang tiga pekan itu, mereka akan berpikir, ‘Baiklah ada sesuatu yang salah dengan orang ini’, karena itu percakapan yang konstan.”
Petenis yang telah mengantongi empat gelar Grand Slam juga berbicara bagaimana ia bisa berkiprah di dunia tenis dan itu karena pertemuan ayahnya dengann lapangan tenis yang membuatnya mengawali langkah yang membawanya menjadi petenis peringkat 1 dunia.
“Ia hanya berusaha menemukan aktivitas bagi saya, karena saya seorang anak yang sangat aktif dan ia ingin saya tetap sibuk, melakukan banyak hal, dan ia hanya berusaha mencarikan sebuah olahraga bagi saya,” kenang Sabalenka.
“Dan ia lalu melewati lapangan tenis. Ia berpikir, “Mengapa tidak mencobanya?’. Jadi, saya mencobanya dan mencintainya, begitulah semuanya bermula. Ia dulu bermain hoki es, tetapi ia mengalami kecelakaan sepeda, jadi, ia merasa takut kembali ke olahraga. Itu cedera yang cukup parah, ia hampir tidak bertahan hidup ketika ia berusia 18 atau 19 tahun, jadi, sejak saat itu, ia tidak ingin kembali berolahraga karena ia takut hal itu akan memengaruhi kesehatannya.”
Artikel Tag: Tenis, Aryna Sabalenka
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/aryna-sabalenka-ungkap-tantangan-tersembunyi-di-grand-slam