Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Prancis, Arthur Rinderknech sekali lagi kalah dari sepupunya, Valentin Vacherot dan kali ini di Paris Masters musim 2025.
Pada 12 Oktober, petenis berusia 30 tahun dan petenis berusia 26 tahun, Vacherot melakoni salah satu final paling ikonik dalam sejarah dunia tenis di turnamen Masters, Shanghai Open. Petenis berkebangsaan Monako yang saat itu menghuni peringkat 204 dunia berakhir dengan naik podium juara dan menjadi qualifier dengan peringkat terendah yang memenangkan gelar Masters dalam sejarah.
Pekan ini, kedua petenis bertemu lagi di Paris Masters dan Vacherot kembali mengalahkan Rinderknech dengan tiga set. Di babak ketiga, ia akan bertemu petenis berkebangsaan Inggris, Cameron Norrie.
Sementara bagi petenis berkebangsaan Prancis, ia menjelaskan alasan untuk kekalahannya di pertandingan tersebut.
Di set ketiga, ia menemukan dirinya tertinggal dengan 1-3. Tetapi ia berjuang keras demi menyamakan kedudukan 3-3 dan tampak mampu merebut momentum. Tetapi pada akhirnya, ia tidak mampu memanfaatkan peluang dan kalah.
Dalam konferensi pers, seorang wartawan bertanya, “Selama set terakhir, di awal set ketiga, kami merasa anda memiliki senjata untuk mengunggulinya. Mengapa hal tersebut tidak berhasil?”
“Itu, untuk alasan yang sama bahwa saya tidak bisa memenangkan pertandingan dan Val memenangkan pertandingan,” jawab Rinderknech.
“Ada satu atau dua poin di mana saya kurang menyerang saya kurang fokus dengan tembakan saya. Saya ceroboh. Seharusnya saya lebih fokus pada tembakan. Ada beberapa winner yang terlewat di pihak saya dan ada beberapa poin cantik di mana ia membiarkan dan membingkai tembakan serta memenangkan peluang break point.”
“Mungkin jika kami bertanding lagi, ia bisa mengembalikan bola dan saya bisa mematahkannya, dan saya akan menang 6-4, dan itu akan menjadi pertandingan yang sama sekali berbeda. Itulah inti tenis. Ia bermain sangat baik jika anda melihat hasil dan petenis yang dikalahkannya. Kami memainkan pertandingan yang luar biasa. Sangat menyenangkan.”
“Saya berjuang mati-matian dari awal hingga akhir dengan segenap kemampuan saya. Itu tidak berhasil untuk saya. Saya juga percaya diri, tetapi ia juga sedang berada dalam momentum yang luar biasa dan ia pantas mendapatkannya. Ia sedang berada dalam momentum yang kuat. Ia sedang dalam performa yang bagus dan ia berusaha keras untuk memukul. Ia menyerang dan itu cocok untuknya. Mungkin itu lebih cocok untuknya daripada untuk saya, sebenarnya. Dan beginilah cara ia menang.”
Artikel Tag: Tenis, paris masters, Arthur Rinderknech, Valentin Vacherot
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/arthur-rinderknech-ungkap-faktor-kekalahan-dari-valentin-vaacherot-di-paris

4 hours ago
4

















































