Ada 2.463 Titik Rawan Bencana di Indonesia Jelang Nataru

2 hours ago 1

CNN Indonesia

Jumat, 19 Des 2025 13:03 WIB

Sebanyak 2.463 titik wilayah di Indonesia masuk kategori rawan bencana jelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Ilustrasi. Ada 2.463 Titik Rawan Bencana Jelang Nataru. (ANTARA FOTO/Ampelsa).

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 2.463 titik wilayah di Indonesia masuk kategori rawan bencana jelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Hal itu berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dilansir dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI pada Senin (8/12).

Dari data tersebut, terangkum sebanyak 807 titik rawan banjir, 15 titik rawan banjir rob dan 1.641 titik rawan longsor di seluruh Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pulau Sumatra menjadi kawasan dengan titik rawan bencana terbanyak dengan total 749 titik terinci 175 titik rawan banjir, 571 titik rawan longsor dan tiga titik rawan rob.

Selanjutnya, Pulau Sulawesi masuk sebagai urutan kedua dengan jumlah 401 titik rawan bencana terinci 147 titik rawan banjir dan 254 titik rawan longsor sementara tidak terdapat adanya titik rawan rob.

Adapun terdapat sebanyak 377 titik rawan bencana di Pulau Kalimantan, 328 titik di wilayah Jawa-Bali, 307 titik kepulauan Maluku, 184 titik di Pulau Papua dan 174 titik di Kepulauan Nusa Tenggara.

Pemerintah mengantisipasi potensi terjadinya bencana alam selama masa libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) di sejumlah wilayah.
Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan jika bencana menjadi salah satu fokus utama pada pengamanan Nataru tahun ini.

"Beda dengan landscape pengamanan pada tahun 2024 yang lalu, tahun 2025 ini ada beberapa fokus yang menjadi perhatian. Selain pengamanan pada jalur mudik, kemudian jalur arus balik dan objek pengamanan yang sudah ditetapkan, kami perlu mengantisipasi bencana alam," ujar Dedi di Gedung STIK-PTIK Polri, Jakarta, Senin (15/12), dikutip Antara.

Dedi menerangkan jika merujuk pada prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan pada tanggal 29 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026 mengalami peningkatan yang cukup ekstrem di berbagai wilayah antara lain di Jawa, Lampung, Jambi, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

(nat/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sports | | | |