Simoncelli Khawatir Liberty Media Bakal Hilangkan Jiwa dan Sejarah MotoGP

3 hours ago 1

Ligaolahraga.com -

Berita MotoGP: Masuknya Liberty Media ke MotoGP tidak sepenuhnya disambut dengan optimisme. Paolo Simoncelli menilai perubahan besar yang dibawa grup asal Amerika Serikat itu berpotensi menghilangkan identitas balap motor.

Akuisisi MotoGP oleh Liberty Media memunculkan harapan besar akan modernisasi dan peningkatan popularitas kejuaraan dunia balap motor. Kesuksesan Liberty Media dalam mengangkat pamor Formula 1 menjadi rujukan banyak pihak yang percaya MotoGP bisa mengikuti jalur serupa. Namun tidak semua pelaku di paddock memandang perubahan ini sebagai kabar baik.

Paolo Simoncelli yang merupakan pemilik tim SIC58 Squadra Corse, secara terbuka menyuarakan kekhawatirannya. Dalam wawancara dengan Corriere della Sera, pria berusia 75 tahun itu menilai arah baru MotoGP berisiko mengorbankan nilai sejarah dan esensi balap motor itu sendiri.

Sosok yang mendirikan tim SIC58 untuk mengenang putranya Marco Simoncelli, mengaku merasa tertekan dengan visi Liberty Media. Ia menyebut perubahan yang direncanakan terlalu ekstrem dan berpotensi menghapus pencapaian masa lalu yang menjadi fondasi MotoGP.

Menurutnya salah satu gagasan yang paling mengganggunya adalah wacana untuk mengurangi nilai gelar juara di kelas bawah. Jika hanya prestasi MotoGP yang dihitung secara resmi, maka gelar juara di kelas 125 cc dan Moto2 akan kehilangan makna historis. Ia menilai langkah tersebut sebagai bentuk penghapusan sejarah, termasuk prestasi Marco Simoncelli, Fausto Gresini, hingga legenda seperti Angel Nieto.

 "Mereka (Liberty Media) ingin mengubah segalanya, sepertinya tidak ada yang kami bangun yang cukup baik. Mereka ingin menghapus gelar yang dimenangkan di kategori yang lebih rendah dari penghitungan resmi jadi hanya di MotoGP yang dihitung. Jadi anak saya, Marco (juara 250cc pada 2008), Gresini atau Nieto akan hilang. Mereka ingin menghapus sejarah."

Kritik Simoncelli tidak berhenti di situ. Ia juga menyoroti perkembangan pembinaan pebalap muda yang dinilainya semakin menjauh dari filosofi balap motor. Pebalap usia 18 tahun kini dituntut memiliki fisik dan rutinitas ala MotoGP, mulai dari pola makan hingga latihan intens di gym. Menurutnya tekanan tersebut membuat proses berkembang menjadi tidak alami dan berisiko menghilangkan karakter pembalap.

Ia pun juga menyinggung perubahan regulasi usia di kelas junior yang berdampak pada jumlah peserta. Ia menilai kebijakan tersebut memang bertujuan meningkatkan keselamatan, tetapi di sisi lain membuat jalur menuju kejuaraan dunia menjadi semakin sempit.

Baginya kekhawatiran terbesar adalah ketika MotoGP lebih mengutamakan hiburan ketimbang balapan murni. Ia menilai Liberty Media melihat MotoGP sebagai produk tontonan semata, bukan warisan olahraga yang memiliki sejarah panjang.

Sebagai solusinya Simoncelli mengusulkan agar setiap tim MotoGP diwajibkan memiliki tim di Moto2 dan Moto3. Ia percaya langkah itu dapat menjaga kesinambungan pembinaan, sekaligus memastikan bahwa balap motor tetap berpijak pada akar dan tradisinya.

Artikel Tag: Paolo Simoncelli, MotoGP 2026, Marco Simoncelli

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/simoncelli-khawatir-liberty-media-bakal-hilangkan-jiwa-dan-sejarah-motogp

Read Entire Article
Sports | | | |