Ligaolahraga.com -
Rivalitas baru di Wilayah Barat NBA tampaknya mulai terbentuk, dan pusatnya berada pada dua tim muda penuh talenta: San Antonio Spurs dan Oklahoma City Thunder.
Pertemuan keduanya di semifinal Emirates NBA Cup pada 13 Desember lalu menjadi sinyal kuat bahwa persaingan ini berpotensi berkembang menjadi salah satu yang paling menentukan dalam beberapa tahun ke depan.
Momen ikonik tercipta ketika Victor Wembanyama berteriak lantang sambil mengepalkan tangan setelah Chet Holmgren gagal memasukkan lemparan bebas krusial di detik-detik akhir laga.
Spurs unggul tipis, dan kegagalan itu memastikan langkah San Antonio ke partai final.
Kemenangan tersebut bukan sekadar tiket ke laga puncak, tetapi juga penanda bahwa Spurs kini siap bersaing di level tertinggi, meski mayoritas pemain mereka belum pernah merasakan atmosfer playoff bersama tim ini.
Hubungan kompetitif antara Wembanyama dan Holmgren sendiri sudah terbangun sejak lama, tepatnya sejak final Piala Dunia FIBA U-19 2021, saat Prancis yang diperkuat Wembanyama kalah dari Amerika Serikat.
Kini, duel dua big man muda bertalenta itu menjadi simbol dari potensi rivalitas antartim.
Oklahoma City memang masih berada di posisi elite. Thunder baru saja menorehkan awal musim luar biasa dan dipandang sebagai calon dinasti baru NBA, dipimpin oleh MVP bertahan Shai Gilgeous-Alexander.
Namun, Spurs perlahan menunjukkan bahwa mereka memiliki semua elemen untuk menjadi penantang serius: inti pemain muda bertabur bakat, sejarah panjang sebagai tim juara, serta kedekatan geografis yang secara alami memicu persaingan.
Gilgeous-Alexander mengakui kemungkinan tersebut. Menurutnya, Spurs adalah tim muda yang bermain dengan cara benar dan memiliki potensi berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan.
Pernyataan itu mencerminkan kesadaran Thunder bahwa ancaman nyata bisa datang dari Texas selatan.
Sejarah memperlihatkan bahwa Spurs dan Thunder pernah terlibat duel sengit di playoff, termasuk semifinal Wilayah Barat 2016 yang dimenangkan Oklahoma City.
Saat itu, generasi lama Spurs dengan Tim Duncan, Tony Parker, dan Manu Ginobili mulai mendekati akhir era kejayaan.
Kini, tongkat estafet telah berpindah ke generasi baru yang dipimpin Wembanyama, bersama Stephon Castle dan Dylan Harper—sebuah trio yang diharapkan menjadi fondasi jangka panjang San Antonio.
Kemenangan Spurs di semifinal NBA Cup juga membawa pesan penting bagi liga. Stephon Castle menilai hasil tersebut menunjukkan keseriusan timnya dan kedewasaan bermain di momen besar.
Spurs, katanya, tidak gentar menghadapi tim mana pun, termasuk Thunder yang sebelumnya dianggap nyaris tak terkalahkan.
Meski demikian, Wembanyama tetap merendah.
Ia menegaskan bahwa Thunder masih berada di level tersendiri, namun membuka kemungkinan rivalitas di masa depan jika Spurs mampu mencapai standar yang sama.
Baginya, rivalitas sejati hanya lahir ketika dua tim berada di puncak dan saling mendorong untuk meraih gelar juara.
Jika perkembangan kedua tim berjalan sesuai potensi, persaingan Spurs–Thunder bukan hanya akan memanaskan Wilayah Barat, tetapi juga membentuk arah NBA di era mendatang.
Artikel Tag: Rivalitas
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/rivalitas-spurs-thunder-mulai-tumbuh-bisa-ubah-peta-kekuatan-wilayah-barat

3 hours ago
2

















































