5 hours ago
3
Ligaolahraga.com -
Hangzhou - Di musim yang diwarnai pertumbuhan, Putri Kusuma Wardani menemukan dirinya berada di lingkaran elit HSBC BWF World Tour Finals untuk pertama kalinya – sebuah pencapaian yang ia bicarakan dengan penuh kebanggaan.
"Saya sangat senang, saya sangat bangga pada diri saya sendiri," ujarnya.
"Hanya pemain terbaik dalam satu musim yang bermain di sana, dan saya senang menjadi salah satu dari mereka."
Posisi Putri Kusuma Wardani di antara delapan pemain terbaik musim ini bukanlah suatu kebetulan.
Putri menjalani tahun yang gemilang, finis sebagai runner-up di dua turnamen Super 500 – HYLO dan Australian Open – dan naik ke peringkat tertinggi dalam kariernya, yaitu peringkat 7 dunia pada bulan September.
Namun, yang lebih penting daripada podium yang diraihnya adalah konsistensinya: 18 turnamen, hanya enam kali tersingkir sebelum perempat final.
Perkembangannya menjadi sangat jelas selama Final Piala Sudirman pada bulan Mei. Dengan Indonesia tanpa pemain andalannya, Gregoria Mariska Tunjung, Wardani harus memikul beban berat dalam kampanye tunggal putri. Alih-alih gentar di bawah tekanan, ia justru bersinar – memenangkan tiga dari empat pertandingannya dan membantu membawa Indonesia ke semifinal.
Kemudian tibalah momen yang menentukan musimnya – sebuah pencapaian bersejarah di Kejuaraan Dunia. Bermain dengan kebebasan – “tidak ada ruginya” seperti yang ia katakan – Wardani menumbangkan talenta muda Jepang, Tomoka Miyazaki, dan kemudian superstar kawakan, Pusarla V. Sindhu, untuk mencapai babak empat besar.
Di sana, ia memaksa sang juara Akane Yamaguchi untuk bermain tiga gim sebelum akhirnya tersingkir. Perunggu yang diraihnya menjadikannya peraih medali tunggal putri pertama Indonesia di Kejuaraan Dunia dalam satu dekade.
"Itulah momen terbaik saya musim ini," kenangnya.
"Banyak sekali pemain berpengalaman, saya bermain tanpa beban. Di perempat final, saya bertemu Sindhu, dan mendapatkan pengalaman itu sungguh luar biasa."
Putri Kusuma Wardani telah meningkatkan permainannya akhir-akhir ini. Kini, saat ia mempersiapkan diri untuk debut Finalnya, Wardani tahu tantangan di depannya berat tetapi di situlah ia ingin berada.
"Di level elit, para pemainnya berkelas dunia, dan di tunggal putri, persaingannya sangat ketat saat ini," ujarnya.
"Saya harap saya bisa mencapai level yang sama dengan para pemain ini."
Ambisi itulah yang mendorong persiapannya. Bagi Wardani, kesuksesan dimulai dari dalam.
“Saya selalu menjaga fokus dan pola pikir saya,” jelasnya.
“Jika pola pikir saya bagus, saya cenderung bermain dengan baik. Saya akan berusaha tidak hanya untuk berpartisipasi tetapi juga untuk menang.”
Entah hal itu terjadi atau tidak minggu depan di Hangzhou, bagi pemuda berusia 23 tahun yang dulu diharapkan menjadi pemain pengganti Gregoria Mariska Tunjung, tahun 2025 terasa seperti sudah dekat.
Artikel Tag: Putri Kusuma Wardani, Indonesia, BWF World Tour Finals 2025
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/badminton/putri-kusuma-wardani-yang-kini-masuk-jajaran-pemain-elit-dunia
