2 hours ago
1
Ligaolahraga.com -
Tidak ada tim NBA yang mengalami kesulitan lebih besar dalam 10 pertandingan terakhir mereka daripada Miami Heat dan Atlanta Hawjs.
Keduanya masing-masing hanya memenangkan dua pertandingan dalam periode tersebut, akan berusaha memulai kebangkitan mereka pada Jumat (26/12) malam atau Sabtu pagi WIB di Atlanta saat mereka bertanding untuk pertama kalinya musim ini.
Heat telah kalah tiga kali berturut-turut dan sembilan dari 11 pertandingan terakhir mereka.
Miami Heat baru saja mengalami kekalahan 112-91 dari Toronto Raptors yang bertandang pada Selasa, dengan mencetak poin terendah musim ini.
Hawks kalah empat kali berturut-turut, termasuk kekalahan 126-123 di kandang melawan Chicago Bulls pada Selasa, saat Atlanta kehilangan keunggulan 13 poin di kuarter keempat.
Pertandingan pada Jumat akan menjadi pertemuan pertama dari empat pertemuan tim ini. Mereka berbagi empat pertandingan musim lalu, dengan masing-masing tim memenangkan kedua pertandingan di kandang mereka.
Miami Heat kemungkinan tetap tidak diperkuat Tyler Herro (23,2 poin per pertandingan) karena cedera jari kaki kanan, serta Nikola Jovic (luka robek siku kanan) dan Pelle Larsson (keseleo pergelangan kaki kiri).
Norman Powell menjadi motor serangan Miami Heat, dengan rata-rata 23,7 poin per pertandingan, dan Bam Adebayo, yang mencetak 18 poin per pertandingan
Adebayo baru-baru ini melewati Glen Rice untuk menduduki peringkat ketiga dalam daftar pencetak poin franchise.
“Kami harus mencari cara untuk bersatu dan meraih kemenangan, lalu melakukannya lagi, lalu ulangi lagi,” kata pelatih Miami Heat, Erik Spoelstra. “Kami memiliki permainan dan identitas yang bisa kami pahami. Ini tentang secara konsisten membawa kekuatan kompetitif itu secara kolektif.
“Kami tim yang sangat baik secara defensif. Kami bisa masuk lima besar jika benar-benar berkomitmen dan memahami betapa pentingnya hal itu. Secara ofensif, ada saat-saat di mana permainan kami terlihat bagus. Kami tidak boleh mengalami kekalahan telak seperti (kekalahan telak melawan Toronto).”
Hawks tidak kesulitan mencetak poin — mereka mencetak 150 poin dalam kekalahan dua poin melawan Chicago pada Minggu — tetapi mereka tidak bisa mengakhiri pertandingan dengan tegas.
“Anda harus memberi (Bulls) sedikit kredit untuk itu, tentu saja,” kata Trae Young dari Atlanta setelah kekalahan Hawks pada Selasa, “tetapi saya merasa sebagian besar kesalahan ada pada kami. Dan banyak pemain masih mencoba memahami apa yang harus dilakukan di akhir pertandingan. Ini baru pertandingan ketigaku kembali. Jadi kami mencoba memahami cara mengeksekusi di akhir pertandingan, apakah itu aku atau Jalen (Johnson), atau bagaimana kami bisa menciptakan keunggulan atau siapa yang mendapatkan bola.”
Young mulai mendapatkan waktu bermain yang lebih banyak. Dia bermain selama 31 menit pada Selasa, angka tertinggi sejak dia absen dalam 22 pertandingan karena cedera ligamen kolateral medial kanan. Dia rata-rata mencetak 19,3 poin dan 9,1 assist.
Johnson terus menjadi ancaman triple-double setiap malam. Dia hanya kekurangan satu rebound untuk meraih triple-double ketujuhnya pada Selasa.
Dia telah mencatatkan 11 double-double berturut-turut. Dia rata-rata mencetak 23,8 poin, 10,5 rebound, dan 8,3 assist.
Hawks kesulitan karena kurangnya perlindungan ring. Pusat Kristaps Porzingis (sakit) dan Mouhamed Gueye (bahu) tidak tersedia pada Selasa melawan Chicago.
Porzingis telah absen dalam tujuh pertandingan berturut-turut dan tidak diharapkan bermain dalam waktu dekat.
Untuk menambah kedalaman di area dalam, Hawks menandatangani Malik Williams (tinggi 6 kaki 11 inci) dengan kontrak dua arah pada Selasa.
Dia mencetak rata-rata tertinggi dalam kariernya, yaitu 16,2 poin, 10,4 rebound, dan 1,5 blok dalam 14 pertandingan bersama G League College Park Skyhawks musim ini.
Williams mengenakan seragam untuk pertandingan pada Selasa malam, tetapi tidak bermain.
Artikel Tag: Miami Heat
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/basket/preview-nba-miami-heat-vs-atlanta-hawks-27-des-2025
