Premier League Tolak Salary Cap, Aturan Baru Bikin Klub Ketar-Ketir

3 hours ago 4

Ligaolahraga.com -

Berita Liga Inggris: Premier League resmi menolak wacana pemberlakuan salary cap atau anchoring meskipun aturan keuangan liga sedang mengalami perubahan besar. Dalam rapat resmi yang dihadiri seluruh 20 klub pada Jumat (21/11), mayoritas suara menolak penerapan batasan gaji tersebut. Sebanyak 12 klub menolak, tujuh klub mendukung, dan satu klub memilih untuk abstain sehingga proposal tersebut gugur.

Walaupun salary cap atau batasan gaji dibatalkan, klub-klub Premier League tetap menyetujui reformasi penting dalam regulasi finansial. Aturan Profitability & Sustainability Rules (PSR), yang selama bertahun-tahun menjadi dasar pengawasan keuangan, akan digantikan oleh mekanisme baru bernama Squad Cost Ratio (SCR). Keputusan ini disahkan dengan perbandingan suara 14 mendukung dan enam menolak setelah Manchester United dan Manchester City mengubah posisi mereka menjadi mendukung.

SCR merupakan aturan yang membatasi klub untuk mengeluarkan maksimal 85 persen dari total pendapatan tahunan pada biaya sepak bola. Termasuk di dalamnya gaji pemain, biaya staf pelatih, serta amortisasi transfer. Aturan ini menyerupai kebijakan UEFA yang membatasi belanja klub hingga 70 persen dari pendapatan untuk kebutuhan pemain. Klub tetap diperbolehkan melampaui batas tersebut menggunakan alokasi tambahan sebesar 30 persen dalam beberapa tahun, namun setiap pelampauan akan dikenai levy. Jika alokasi itu habis, klub wajib kembali ke batas 85 persen atau berpotensi menerima sanksi olahraga.

Selain SCR, Premier League juga mengesahkan aturan tambahan bernama Sustainability & Systemic Resilience (SSR). Semua klub sepakat dengan aturan ini. SSR berfungsi menilai kesehatan finansial klub pada jangka pendek, menengah, dan panjang melalui serangkaian pengujian yang menilai kemampuan modal kerja, kekuatan likuiditas, dan kecukupan ekuitas positif. Aturan ini dirancang untuk memastikan klub tetap beroperasi secara stabil dan tidak berada dalam risiko keuangan yang membahayakan kompetisi.

Dalam proposal yang ditolak, anchoring sebenarnya dirancang untuk membatasi belanja klub berdasarkan jumlah dana yang diterima klub terbawah di liga, kemudian dikalikan lima untuk menentukan batas belanja setiap klub. Gagasan tersebut bertujuan menciptakan kesetaraan daya beli dalam transfer dan struktur gaji. Namun mayoritas klub menilai sistem itu akan menghambat pertumbuhan komersial, mengurangi daya saing di pentas Eropa, dan tidak cocok dengan model bisnis Premier League yang bergantung pada kekuatan finansial klub besar.

Meskipun aturan PSR akan digantikan, regulasi tersebut tetap berlaku hingga akhir musim ini. Nottingham Forest dan Everton sebelumnya telah menerima pengurangan poin akibat pelanggaran PSR, sementara Manchester City dan Leicester City masih menghadapi proses hukum yang belum selesai. Dengan adanya aturan baru ini, Premier League berharap pengawasan finansial menjadi lebih transparan, sederhana, dan lebih adaptif terhadap dinamika industri sepak bola modern.

Artikel Tag: Premier League

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/premier-league-tolak-salary-cap-aturan-baru-bikin-klub-ketar-ketir

Read Entire Article
Sports | | | |