Pesan Prabowo ke Korps Adhyaksa: Jadi Jaksa yang Jujur dan Berani

3 hours ago 2

CNN Indonesia

Kamis, 25 Des 2025 00:22 WIB

Presiden Prabowo Subianto meminta jaksa Korps Adhyaksa untuk berani dan jujur. Ia mendukung pemulihan keuangan negara dan penegakan hukum terhadap pelanggar. Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh jajaran Korps Adhyaksa untuk menjadi jaksa yang berani dan jujur. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh jajaran Korps Adhyaksa untuk menjadi jaksa yang berani dan jujur.

Pesan tersebut ditulis Prabowo dalam prasasti usai acara penyerahan uang sebesar Rp6,6 triliun hasil penagihan denda administratif kehutanan oleh Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadilah jaksa yang berani dan jujur membela keadilan demi bangsa dan rakyat Indonesia tercinta," tulis Prabowo dalam prasasti tersebut.

Sebelumnya, Prabowo mengaku memberikan dukungan penuh terhadap pemulihan keuangan negara yang dilakukan oleh Satgas PKH.

Ia berterima kasih atas kinerja Satgas PKH yang berhasil mengembalikan fungsi hutan seluas 4 juta hektare dan memulihkan kerugian negara yang ditimbulkan.

Prabowo lantas meminta agar seluruh jajaran Satgas PKH untuk tidak ragu melakukan penindakan terhadap korporasi yang melakukan pelanggaran hukum.

"Jangan ragu-ragu, tidak pandang bulu. Jangan mau dilobi sini, dilobi sana. Tegakkan peraturan, selamatkan kekayaan negara," ujarnya.

Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh jajaran Korps Adhyaksa untuk menjadi jaksa yang berani dan jujur.Pesan tersebut ditulis Prabowo dalam prasasti usai acara penyerahan uang sebesar Rp6,6 triliun hasil penagihan denda administratif kehutanan oleh Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH).(Foto: Dok. Tim Media Presiden)
Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh jajaran Korps Adhyaksa untuk menjadi jaksa yang berani dan jujur.Pesan tersebut ditulis Prabowo dalam prasasti usai acara penyerahan uang sebesar Rp6,6 triliun hasil penagihan denda administratif kehutanan oleh Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH).

Ia juga menyebut pencapaian yang telah dilakukan Satgas PKH saat ini barulah awal dari pemulihan kerugian yang dialami negara. Pasalnya, kata dia, negara sudah mengalami kerugian yang jauh lebih besar.

"Hari ini sekian triliun, yang saya katakan baru ujungnya. Sesungguhnya kalau kita pelajari kerugian kita sangat-sangat besar," jelasnya.

"Kalau kita teliti dengan baik, mungkin dendanya ratusan triliun harus dibayar. Ada yang bandel, mungkin anggap sepele, ya kita sudah buktikan dan kita akan buktikan bahwa kita tidak main-main," imbuhnya.
Best Regards,

(tfq/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sports | | | |