Pemprov DKI Jakarta Kucurkan Rp2,6 T Proyek Pengendalian Banjir

3 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi memulai proyek pengendalian banjir dan rob JakTirta dan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) fase A tahap 3 tahun anggaran 2025-2027 senilai Rp2,6 triliun untuk memperkuat ketahanan Ibu Kota terhadap bencana banjir dan rob.

"Penanganan proyek banjir di Jakarta yang kita namakan dengan JakTirta. Kenapa JakTirta? Jak adalah Jakarta, Tirta adalah air. Nilai dari penandatanganan ini Rp2,62 triliun. Untuk memperkuat ketahanan kota Jakarta terhadap banjir dan rob," Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di acara Penandatanganan Kontrak dan Pencanangan Proyek Pengendalian Banjir & Rob Jakarta, Rabu (24/12).

Pramono mengatakan pola penanganan banjir di Jakarta harus diubah dari responsif menjadi preventif dengan perencanaan jangka menengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penanganan banjir di Jakarta, sekali lagi, tidak bisa hanya bersifat jangka pendek. Atau pas terjadi banjir baru kemudian kita tergopoh-gopoh. Maka saya sampaikan kepada jajaran Sumber Daya Air, kepada Bu Ika (Kadis SDA) dan semuanya, untuk penanganannya lebih menengah," kata Pramono.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin melaporkan pembangunan proyek pengendalian banjir dan rob ini akan dilaksanakan di tahun depan, yaitu 2026 sampai dengan 2027.

Ika memaparkan pembangunan proyek tersebut dibagi menjadi empat klaster untuk menangani genangan di wilayah DKI Jakarta.

"Pembangunan yang akan kami laksanakan dibagi menjadi empat klaster. Yang pertama adalah pembangunan sistem polder. Kemudian pembangunan kali dan sungai. Pembangunan embung atau waduk, serta pembangunan serta perkuatan tanggul pengaman pantai," kata Ika.

Ika merinci paket kegiatan senilai Rp2,6 triliun tersebut telah merampungkan proses seleksi tender dan siap dieksekusi setelah penandatangan kontrak.

Fokus utama pengerjaan proyek tersebut mencakup sembilan paket pembangunan sistem polder yang tersebar di 13 lokasi, serta diperkuat dengan 63 unit pompa baru di luar kapasitas eksisting. Kemudian terdapat dua paket pembangunan embung di tiga lokasi. Kemudian dua paket pembangunan tanggul pengaman pantai sepanjang dua kilometer, serta revitalisasi sungai dengan panjang yang sama.

Menurut Ika, penentuan titik lokasi pembangunan tidak dilakukan secara acak, melainkan difokuskan pada area yang memiliki riwayat genangan berulang berdasarkan data sebaran genangan periode 2020-2024.

"Kawasan yang akan kami laksanakan meliputi: Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, dan Jakarta Utara. Jadi lima wilayah semuanya terkaver," kata Ika.

(kna/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Sports | | | |