Ligaolahraga.com -
Berita Tenis: Pelatih Aryna Sabalenka, Jason Stacy telah mengungkapkan bahwa sang petenis memiliki ketakutan akan “kehilangan semua hal.”
Stacy telah menjadi pelatih performa petenis peringkat 1 dunia sejak musim 2019 dan ia bertanggung jawab atas kondisi mental, fisik, dan performanya. Pada musim 2025, ia berhasil menjadi petenis peringkat 1 dunia akhir musim untuk kali kedua secara beruntun usai mencatatkan 63-12,
Momen menonjol bagi Sabalenka yang telah mengantongi empat gelar Grand Slam terjadi pada bulan September ketika ia memenangkan gelar US Open untuk kali kedua. Ia juga memenangkan gelar di Brisbane, Miami, dan Madrid. Sementara ia menjadi runner up di lima turnamen lain, termasuk di Australian Open, French Open, dan WTA Finals. Sejauh ini dalam kariernya, ia telah mengoleksi 21 gelar dari 40 final yang ia lakoni.
Dalam wawancara dengan The Line with Dr Kristen Holmes, Stacy mengungkap “rintangan terbesar” yang harus Sabalenka lalui selama ia bekerja sama dengan sang petenis.
“Saya menyadarinya dari awal bahwa ia sangat, sangat tidak mudah percaya, sangat tertutup,” ungkap Stacy. “Sebagian karena kepribadiannya, sebagian lagi karena budaya tempat ia dibesarkan, di mana anda tidak memercayai siapa pun, anda tidak membicarakan tentang target anda, anda tidak membicarakan tentang banyak hal karena jika anda membicarakan sesuatu, hal itu akan diambil dari kita. Jika anda membangun sesuatu, anda akan kehilangan hal itu.”
“Jadi, itulah mentalitas yang ditanamkan sejak anda kecil, anda dibesarkan dengan itu, sebagian karena budaya, sebagian karena cara ia dibesarkan, sebagian karena kepribadiannya. Tetapi ia masih memilikinya, bahkan sampai hari ini, yang menjadi salah satu ketakutan terbesarnya, yaitu kehilangan segalanya.”
“Setelah COVID, saat kami pertama kembali ke US Open, ada momen di mana ia benar-benar takut tidak akan bisa bermain tenis lagi. Rasanya, ia sudah selesai. Bayangkan, anda seperti, ‘Apa, kau baru memberi tahu kami sekarang’. Tetapi anda bisa melihat, itu nyata di dalam dirinya. Dan ia jelas sudah melewatinya dan berhasil, tetapi itu masih menjadi bagian darinya.”
“Jadi, rintangan terbesarnya adalah pemahamannya bahwa agar kami bisa maju, agar ia bisa tumbuh dan dewasa serta menjadi apa yang ia inginkan, ia harus sedikit terbuka. Meski hanya sedikit. Buka pintu itu sedikit saja, jadilah sedikit lebih rentan.”
“Dan itu bahkan tidak bisa dilatih, ia akan melakukan apa pun yang kami katakan. Tetapi itu hanya caranya untuk membiarkan dirinya menghadapi ketakutan tedalam yang kita semua miliki.”
Artikel Tag: Tenis, Aryna Sabalenka
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/pelatih-aryna-sabalenka-ungkap-ketakutan-terbesar-sang-petenis

7 hours ago
4

















































