CNN Indonesia
Kamis, 25 Des 2025 22:15 WIB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempercepat pembangunan rumah hunian sementara (huntara) bagi warga korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, dengan menerapkan pola kerja hingga 18 jam per hari. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mempercepat pembangunan rumah hunian sementara (huntara) bagi warga korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, dengan menerapkan pola kerja hingga 18 jam per hari.
"Percepatan ini dilakukan agar warga segera menempati hunian layak selama proses pemulihan berlangsung," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers media center tanggap darurat bencana, Kamis (25/12) dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan pembangunan rumah huntara melibatkan Satgas TNI-Polri, BNPB, serta pemerintah daerah (pemda), dengan pembagian tugas yang terkoordinasi.
BNPB mengkonfirmasi di Sumut, pembangunan rumah huntara telah berjalan di beberapa wilayah, termasuk Tapanuli Utara yang telah menyelesaikan satu unit huntara dengan konsep satu rumah satu keluarga.
Sementara di Sumbar tercatat sebagai provinsi dengan progres pembangunan rumah huntara paling cepat dibanding dua provinsi lainnya.
Untuk Provinsi Aceh, Abdul mengungkapkan dari 18 kabupaten/kota yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor, ada enam kabupaten telah menetapkan lokasi huntara, antara lain Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Tengah, Gayo Luwes, Benar Meriah, dan Bireun.
Lalu dua lainnya yakni Kabupaten Aceh Timur dan Nagan Raya juga menyatakan akan membangun rumah huntara, tapi saat ini dalam proses identifikasi lahan.
"Dari situ sebagian menggunakan lahan pemerintah daerah dan sebagian lainnya lahan masyarakat yang dibeli untuk menjamin kejelasan status hukum," ucapnya.
Abdul berharap tim petugas gabungan di lapangan tidak menemukan hambatan, terkhusus dari faktor cuaca, sehingga upaya percepatan pembangunan rumah huntara bisa selesai sesuai target minimal awal tahun 2026 sehingga kehidupan masyarakat bisa terdampak kembali stabil.
(fra/antara/fra)

4 hours ago
3
















































