Ligaolahraga.com -
Berita MotoGP: Masa depan Francesco Bagnaia bersama Ducati mulai dipertanyakan. Meski sang pebalap menegaskan ingin bertahan, performa naik-turun pada musim 2025 membuat posisinya tak lagi sepenuhnya aman. Namun jika skenario terburuk terjadi, Bagnaia disebut sudah memiliki “jaring pengaman” yang membuat kariernya di MotoGP tetap solid.
Francesco Bagnaia secara terbuka menyatakan keinginannya untuk melanjutkan karier bersama Ducati. Tim Pabrikan asal Borgo Panigale pun diperkirakan masih akan memberinya kesempatan pada awal musim 2026 sebelum mengambil keputusan final soal masa depannya.
Namun jika performa inkonsisten yang ia tampilkan sepanjang 2025 berlanjut, risiko kehilangan kursi Tim Pabrikan Ducati menjadi sangat nyata. Sejumlah pengamat bahkan menilai peluang Bagnaia untuk terdepak cukup besar jika tak segera bangkit.
Pada September lalu, pundit MotoGP Neil Hodgson menyebut ada kemungkinan hingga 90 persen Bagnaia kehilangan kursinya. Media Italia juga sempat melaporkan bahwa perpisahan Bagnaia dan Ducati nyaris tak terelakkan. Jika itu benar terjadi, pertanyaan berikutnya adalah ke mana Bagnaia akan berlabuh?
Salah satu opsi paling logis adalah VR46 Racing Team. Bagnaia merupakan lulusan akademi Valentino Rossi, yang membuat kepindahan ke tim tersebut terasa alami jika Ducati tak lagi menginginkannya.
Dalam beberapa musim terakhir, VR46 menjadi rumah bagi sejumlah alumni akademi Rossi seperti Franco Morbidelli, Marco Bezzecchi, dan Luca Marini. Saat ini posisi Morbidelli masih belum sepenuhnya aman, sementara Fabio Di Giannantonio, yang memegang kontrak langsung dengan Ducati, juga belum sepenuhnya meyakinkan.
Jurnalis MotoGP Adam Wheeler, berbicara di podcast Paddock Pass, menilai Tim VR46 bisa menjadi “jaring pengaman luar biasa” bagi Bagnaia.
“Jawaban paling mudah soal Pecco adalah dia punya “jaring pengaman” yang sangat kuat jika Tim Pabrikan Ducati tak lagi menginginkannya, dan itu ada di VR46,” ujar Wheeler.
“Lingkungannya akan lebih minim tekanan, dan dia berada di tempat yang sangat dikenalnya. Situasinya mirip seperti yang dialami Franco Morbidelli pada 2025.”
Menariknya, ada pula rumor bahwa VR46 berpotensi bekerja sama dengan Aprilia mulai 2027. Jika itu terjadi, Bagnaia mungkin tak lagi mengendarai Ducati meski tetap berada di lingkaran Rossi.
Meski nilai tawarnya sedang berada di titik terendah, Bagnaia tetaplah pebalap elite. Ia termasuk sedikit pebalap di era MotoGP yang mampu meraih lebih dari satu gelar juara dunia, serta berada di jajaran 10 besar sepanjang masa untuk kemenangan dan pole position kelas premier.
Tak mengherankan jika Yamaha dan Honda juga dikabarkan memantau situasinya. Honda kembali agresif di bursa pebalap setelah kehilangan Marc Marquez, sementara Yamaha menyadari Fabio Quartararo mulai menunjukkan tanda-tanda frustrasi.
Ada pula spekulasi bahwa Yamaha bisa membangun duet baru dengan Toprak Razgatlioglu di masa depan, yang membuat nama Bagnaia tetap relevan dalam peta besar bursa pebalap.
Namun jika harus meninggalkan Ducati, tim yang telah dibelanya sejak 2021, opsi VR46 dinilai paling aman dan paling masuk akal bagi Francesco Bagnaia. Sementara pindah ke Yamaha atau Honda akan menjadi langkah radikal, mungkin justru itu yang dibutuhkan sang juara dunia untuk menghidupkan kembali kariernya.
Artikel Tag: Francesco Bagnaia, MotoGP 2026, Ducati, VR46 Racing Team
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/jika-didepak-ducati-francesco-bagnaia-masih-bisa-gabung-ke-tim-vr46

2 hours ago
2

















































