3 hours ago
1
Jakarta, CNN Indonesia --
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan permohonan maaf apabila penanganan pasca bencana banjir dan longsor di Sumatra masih ada kekurangan.
Hal itu disampaikan Gibran saat melakukan kunjungan ke Desa Sibalangan, Adian Koting, Tapanuli Utara, Sumatera Utara (Sumut), pada Senin (22/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Atas nama pemerintah, saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban dan seluruh warga terdampak," ujarnya.
"Serta memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam proses penanganan pascabencana masih terdapat kekurangan," imbuhnya.
Gibran memastikan pemerintah akan terus mempercepat dan memaksimalkan penanganan bencana di lapangan. Seperti pemenuhan kebutuhan dasar, pemulihan infrastruktur, hingga rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Dengan mengutamakan keselamatan dan kenyamanan warga terdampak," jelasnya.
Dalam kunjungan tersebut, Gibran juga menyambangi Gereja GKPI Pearaja Tarutung untuk meninjau pelaksanaan perayaan Natal sekaligus menyapa jemaat.
Ia menyampaikan salam yang dititipkan oleh Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh jemaat beserta ucapan selamat Natal dan doa bagi masyarakat.
"Selamat Natal, semoga damai Natal menyertai kita semua, membawa berkah untuk bapak, ibu semua. Semoga bapak, ibu semua sehat selalu, panjang umur," ujarnya.
Gibran kemudian mengajak para jemaat untuk mendoakan masyarakat yang tengah terdampak bencana alam. la berharap semangat Natal dapat menjadi penguat dan penghibur bagi mereka yang sedang menghadapi cobaan.
"Tak lupa kita doakan juga saudara-saudara kita yang ada di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat, semoga bencana ini cepat selesai dan para korban keluarga semua bisa cepat pulih kembali," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Gibran menegaskan pemerintah berkomitmen penuh menjamin kebebasan beribadah bagi seluruh warga negara serta menjaga keamanan dan ketertiban dalam setiap perayaan keagamaan.
"Saya juga berharap perayaan Natal tahun ini dapat menjadi penguat solidaritas bangsa dan persaudaraan lintas agama," pungkasnya.
(tfq/wis)
