Ligaolahraga.com -
Berita MotoGP: Manajer berpengalaman MotoGP, Alberto Vergani, menyoroti tekanan besar yang tengah dialami Francesco Bagnaia di Ducati. Menurutnya, sang juara dunia dua kali kini terjebak dalam kebingungan dan kehilangan jati diri akibat beban ekspektasi yang berlebihan.
Usai dua pekan yang penuh gejolak bagi Ducati di MotoGP Indonesia dan Jepang, suasana di tim pabrikan asal Bologna itu kini menjadi sorotan. Marc Marquez terpaksa absen karena cedera bahu setelah tabrakan dengan Marco Bezzecchi, sementara Francesco Bagnaia mengalami masa sulit yang membuatnya kehilangan konsistensi di lintasan.
Manajer veteran MotoGP, Alberto Vergani, memberikan pandangan tajam mengenai situasi tersebut dalam wawancara dengan GPOne. Ia memuji kedewasaan Marc Marquez yang berusaha meredakan tensi setelah insiden di Mandalika.
“Marc menunjukkan kelas sejatinya. Ia meminta semua orang untuk tetap hormat kepada Bezzecchi, yang juga sudah mengakui kesalahannya secara terbuka,” ujar Vergani.
Namun Vergani menilai kondisi psikologis Francesco Bagnaia kini menjadi kekhawatiran utama di Ducati.
“Pecco adalah korban ekspektasi,” ungkapnya. “Ia datang ke Jepang dengan penuh semangat untuk menang, lalu ke Mandalika dengan keinginan membuktikan diri. Tapi ketika gagal, ia jatuh ke dalam keputusasaan yang dalam.”
Menurut Vergani, tekanan internal dan perbandingan dengan Marquez turut memperburuk situasi. “Ducati memilih diam di depan media, dan itu langkah yang benar. Mereka tahu Bagnaia sedang rapuh,” katanya.
Sebagai solusi, Vergani menyarankan Bagnaia untuk berhenti membandingkan performanya dengan motor versi baru seperti GP24 atau GP25. “Melihat motor-motor itu hanya membuang energi mental. Dengan begitu, Pecco kehilangan jati dirinya. Ia harus kembali fokus pada balapan, bukan pada hal-hal yang tidak bisa ia kendalikan,” tegasnya.
Vergani juga menyoroti kondisi emosional Bagnaia yang terlihat menurun. “Wajahnya menunjukkan kesedihan. Ia harus menemukan lagi kebahagiaan dalam membalap,” ujarnya. “Dengan kontraknya yang masih berjalan, seharusnya ia bisa lebih tenang dan berpikir dari satu balapan ke balapan berikutnya tanpa terbebani masa depan.”
Menariknya, Vergani menekankan bahwa mental adalah kunci utama di MotoGP modern. Ia mengutip dokumenter Andrea Dovizioso yang menyebut bahwa “70 persen balapan ada di kepala pembalap”. Menurutnya, stabilitas psikologis sama pentingnya dengan kecepatan di lintasan.
Mengenai masa depan Bagnaia bersama Ducati, Vergani belum ingin berspekulasi. “Apa pun bisa terjadi di dunia balap motor. Lihat saja apa yang dialami Marquez, semuanya bisa berubah dalam sekejap. Mungkin Pecco akan mengejutkan kita di Phillip Island,” ucapnya.
Vergani menutup dengan pesan bijak: “Masih terlalu dini membicarakan kontrak baru. Fokus utama Pecco adalah menutup musim dengan kepala tegak dan menemukan kembali dirinya.”
Artikel Tag: Francesco Bagnaia, Ducati, alberto vergani, MotoGP 2025
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/francesco-bagnaia-disarankan-jangan-overthinking-agar-bisa-bangkit