Ligaolahraga.com -
Gelombang kemarahan suporter meledak pada Kamis (12/12) setelah FIFA membuka fase undian pertama untuk pembelian tiket Piala Dunia 2026.
Fase ini dinantikan banyak penggemar setelah mengetahui jadwal pertandingan hasil drawing Piala Dunia 2026 pekan lalu.
Namun antusiasme itu langsung merosot drastis ketika para suporter melihat harga tiket yang naik tajam, bahkan ratusan dolar lebih mahal untuk beberapa laga.
Menurut laporan Henry Bushnell dari The Athletic, FIFA menaikkan harga tiket Kategori 1 dari sekitar USD 410–445 menjadi USD 700 untuk pertandingan-pertandingan bergengsi seperti Inggris vs Kroasia dan Skotlandia vs Brasil.
Secara total, harga tiket Kategori 1 naik pada 80 dari 104 pertandingan Piala Dunia 2026, dengan beberapa kenaikan mencapai 71%.
Hanya 11 pertandingan yang justru mengalami penurunan harga.
Kategori 1 dikenal sebagai area tempat duduk lower bowl—bahkan beberapa mencakup bangku second deck—sementara FIFA telah menjanjikan tiket serendah USD 60 untuk Kategori 4.
Namun tiket murah tersebut nyaris tak terlihat. The Athletic mencatat bahwa tidak ada tiket Kategori 4 yang tersedia untuk dijual pada Kamis, menjadikannya lebih mirip mitos daripada kenyataan.
Harga-harga ini akan tetap berlaku hingga 13 Januari, saat fase undian berakhir dan para pemohon akan menerima tagihan beserta tiket mereka—atau surat penolakan.
Di media sosial, kekecewaan muncul dari berbagai penjuru.
Seorang suporter Inggris menulis bahwa ia “berhenti menghitung biaya tiket ketika menyadari harganya lebih mahal dari biaya pernikahannya.”
Dengan tambahan biaya penerbangan, akomodasi, transportasi, dan pajak, banyak penggemar menyebut langkah FIFA sebagai bentuk pemerasan tanpa rasa malu.
Organisasi Football Supporters Europe (FSE) mengeluarkan pernyataan keras, menyebut harga tiket Piala Dunia 2026 sebagai “ekstorsif” dan “astronomis,” bahkan lebih mahal dibanding Piala Dunia 2022 di Qatar—yang dibangun dengan anggaran luar biasa besar.
Menurut perhitungan FSE, mengikuti tim nasional dari laga pertama hingga final melalui alokasi tiket PMA kini menelan biaya minimal USD 6.900, atau hampir lima kali lipat biaya mengikuti turnamen Qatar 2022.
Lebih jauh, FSE mengecam keputusan FIFA yang menahan tiket kategori termurah dari jatah asosiasi pendukung resmi, dan malah menaruhnya ke penjualan umum dengan sistem harga dinamis—yang berarti dapat naik sewaktu-waktu tergantung permintaan.
Mereka menyebutnya sebagai “pengkhianatan besar terhadap tradisi Piala Dunia.”
Perubahan besar dalam turnamen kali ini adalah penerapan variable pricing—harga tiket ditentukan berdasarkan prediksi permintaan.
Bagi penggemar olahraga di Amerika Serikat, sistem ini mungkin terasa umum, tetapi bagi banyak penggemar internasional, langkah ini dianggap menodai prinsip aksesibilitas Piala Dunia.
FIFA membela kebijakan tersebut.
Dalam pernyataan kepada The Athletic, mereka menyebut model harga itu “mencerminkan praktik pasar yang berlaku pada acara hiburan dan olahraga besar di negara tuan rumah.”
Sebagai organisasi nirlaba, FIFA menegaskan bahwa pendapatan Piala Dunia akan “diinvestasikan kembali untuk perkembangan sepak bola di 211 anggotanya.”
Piala Dunia 2026 dijadwalkan dimulai 11 Juni, dengan pertandingan digelar di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko—namun bagi banyak suporter, euforia turnamen tampaknya kini dibayangi harga tiket yang semakin tak terjangkau.
Artikel Tag: Piala Dunia 2026
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/fifa-dikecam-atas-harga-tiket-piala-dunia-2026-yang-dianggap-memeras

5 hours ago
5

















































