Dengan Kampiun Di Wuhan, Cori Gauff Buktikan Pelatihnya Salah

3 hours ago 3

Ligaolahraga.com -

Berita Tenis: Petenis AS, Cori Gauff mengungkapkan bahwa ia berpartisipasi di sejumlah turnamen di Asia untuk membuktikan bahwa sang pelatih salah.

Petenis berusia 21 tahun yang telah dianggap sebagai salah satu petenis terbaik dunia, memenangkan gelar kedua pada musim 2025 di Wuhan Open. Ia tampil unggul di final melawan rekan senegaranya, Jessica Pegula dan mengalahkannya dengan dua set langsung.

Satu-satunya gelar lain yang petenis AS menangkan pada musim ini adalah gelar French Open setelah ia menundukkan petenis peringkat 1 dunia, Aryna Sabalenka di final dengan tiga set.

Berbicara setelah pertandingan, juara WTA Finals musim 2024 mengakui bahwa ia memutuskan untuk datang ke Asia demi membuktikan bahwa pelatihnya salah. Ia menyatakan bahwa sang pelatih, Jean Christophe Faurel menginginkan anak didiknya untuk mengundurkan diri dari turnamen di Asia setelah melalui perjalanan yang mengecewakan di US Open.

Petenis yang telah mengantongi dua gelar Grand Slam kalah di babak keempat US Open musim ini melawan mantan petenis peringkat 1 dunia yang mengoleksi empat gelar Grand Slam, Naomi Osaka dengan dua set langsung.

“Itu perjalanan yang luar biasa di Asia,” seru Gauff. “Saya akan menghubungi JC (Jean Christophe Faurel), ia sebenarnya tidak ingin saya datang ke sini karena saya melalui US Open yang mengecewakan. Saya harus membuktikan bahwa ia salah. Saya orang yang sangat keras kepala, jadi, mungkin ia mengatakan hal itu dengan sengaja kepada saya agar saya mendapatkan hasil yang positif di sini.”

Kemenangan tersebut merupakan kemenangan yang penting bagi petenis AS karena hal tersebut memastikan posisinya di WTA Finals musim ini, di mana ia akan mempertahankan gelar turnamen tersebut setelah ia mengalahkan petenis berkebangsaan Cina, Zheng Qinwen dengan tiga set di partai puncak musim lalu.

“Saya pikir kemenangan ini berarti banyak bagi saya,” tambah Gauff. “Saya pikir ini hanya memperlihatkan bahwa saya pastinya tidak tertinggal dan saya ingin terus berkembang dan mendapatkan peringkat yang lebih tinggi serta bermain dengan baik.”

“Bagi saya, hanya terkualifikasi di WTA Finals, terutama sedikit lebih awal, saya mempertimbangkan hal itu, karena saya tidak harus melakoni turnamen lain, luar biasa. Itu (WTA Finals) adalah turnamen yang prestisius, salah satu turnamen yang saya nantikan untuk saya lakoni dan menjadi bagian darinya. Saya ingat saya merasa begitu lelah ketika memasuki turnamen itu dan saya tidak pernah bermain selama itu dalam satu musim, dan juga musim yang padat karena saya kuga melakoni nomor ganda.”

“Ketika saya kalah di pertandingan perrtama saya, saya berpikir, baiklah, tidak masalah. Saya hanya menargetkan untuk memenangkan satu pertandingan dan itu tidak terjadi. Lalu sejujurnya, tepat setelah itu, saya berpikir untuk memenangkan turnamen itu, saya harus berjuang sebanyak itu.”

Artikel Tag: Tenis, WTA Finals, Wuhan Open, Cori Gauff

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/dengan-kampiun-di-wuhan-cori-gauff-buktikan-pelatihnya-salah

Read Entire Article
Sports | | | |