Ligaolahraga.com -
Berita F1: Carlos Sainz kembali menyoroti pedoman berkendara FIA yang dianggap banyak pebalap tidak konsisten sepanjang musim. Dalam pertemuan khusus seluruh pebalap Formula 1 dengan FIA menjelang Grand Prix Qatar, Sainz menyampaikan sebuah gagasan yang menurutnya dapat meningkatkan kualitas penilaian insiden balap.
Sebagai direktur Grand Prix Drivers’ Association menggantikan Sebastian Vettel, Sainz mengusulkan agar FIA mempertimbangkan format analisis seperti yang dilakukan oleh eks pebalap Karun Chandhok, Jolyon Palmer, dan Anthony Davidson. Ketiganya dikenal rutin mengurai detail insiden secara teknis dalam tayangan resmi F1 maupun berbagai platform penyiaran internasional.
Sainz menilai cara mereka membaca manuver, titik pengereman, garis balap, dan evaluasi tanggung jawab pebalap sangat akurat. “Setiap kali saya melihat analisis yang dibuat mereka, menurut saya kesimpulannya hampir selalu tepat. Mereka mampu menunjukkan siapa yang layak disalahkan atau apakah itu sekadar insiden balap,” ujar Sainz, menggambarkan bahwa penilaian semacam itu dapat diterapkan langsung tanpa pedoman yang membingungkan.
Ia menegaskan bahwa idealnya tidak ada pedoman khusus yang justru membuat steward terjebak pada interpretasi berbeda. Sainz berharap insiden dinilai oleh orang yang baru saja aktif berlomba, sehingga lebih memahami batasan teknis mobil modern serta dinamika pertarungan roda-ke-roda. Menurutnya, mantan pebalap yang aktif menganalisis balapan memiliki tingkat ketelitian yang “sangat tajam” dan bisa mencapai akurasi hingga 90 persen.
Mengenai usulan agar steward diisi lebih banyak pebalap yang baru pensiun, Sainz memberi pandangan hati-hati. Ia mengakui beberapa steward senior tetap berkinerja baik, namun menilai analisis eks pebalap seperti Chandhok atau Palmer terbukti lebih mudah dipahami dan relevan dengan kondisi balap saat ini. “Jika orang-orang seperti mereka menilai insiden kami, saya rasa pedoman tidak akan diperlukan lagi,” ujarnya.
Meski begitu, Carlos Sainz menyadari bahwa melibatkan eks pebalap secara permanen bukan hal ringan. Kalender dengan 24 balapan per musim menuntut peran penuh waktu dengan kompensasi khusus. Namun ia menilai pembenahan ini perlu dipertimbangkan serius demi kejelasan kompetisi dan konsistensi keputusan.
Sainz menutup dengan menegaskan bahwa sebagian besar pebalap memiliki pandangan serupa. Menurutnya, ketika melihat kembali analisis insiden dua atau tiga hari setelah balapan, mayoritas pebalap merasa bahwa cara eks pebalap menilai kejadian jauh lebih logis dan transparan ketimbang pedoman FIA saat ini.
Artikel Tag: Carlos Sainz, williams, F1 2025, FIA
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/carlos-sainz-usulkan-fia-rekrut-eks-pebalap-untuk-menilai-insiden-balap

1 day ago
6

















































