2 hours ago
1
Ligaolahraga.com -
Terence Crawford bersikap diplomatis saat ditanya untuk membandingkan dirinya dengan Floyd Mayweather setelah kemenangan bersejarahnya atas Canelo Alvarez. Namun, Canelo tidak ragu untuk mengungkapkan pendapatnya dengan jelas.
“Saya pikir Crawford jauh lebih baik daripada Mayweather,” kata Alvarez dalam konferensi pers pasca-pertarungan, secara blak-blakan membandingkan dua dari tiga petinju yang pernah mengalahkannya selama karier Hall of Fame-nya.
Terence Crawford mengungguli Alvarez pada Sabtu (13/9) malam di Allegiant Stadium untuk menjadi petinju pria pertama di era empat sabuk yang meraih status tak terbantahkan di tiga divisi berat.
Petinju berusia 37 tahun asal Omaha, Nebraska, ini menambahkan gelar menengah super IBF, WBA, WBC, WBO, dan Ring milik Alvarez ke koleksinya, semakin mengukuhkan warisannya yang sudah mencakup status juara sejati di kelas welter junior dan welter.
Ketiga juri memilih Crawford: Tim Cheatham dan Max De Luca memberi skor 115-113, sementara Steve Weisfeld memberi skor 116-112.
Alvarez, yang frustrasi karena tidak mampu menjalankan strategi permainannya melawan gerakan kidal yang lincah dan kecerdasan ring Crawford, hanya bisa memuji lawannya.
“Dia petinju hebat,” akui Alvarez. “Dia tahu cara bergerak dan segalanya.”
Alvarez, 35 tahun, masuk ke pertarungan sebagai favorit tipis meskipun Crawford naik dua kelas berat. Namun, bintang Meksiko itu tidak pernah menemukan ritme untuk mengerahkan kekuatan atau tekanan.
Hasil ini tak terhindarkan dibandingkan dengan pertarungan Alvarez melawan Mayweather pada 2013.
Saat itu berusia 23 tahun, Alvarez bertarung melawan master pertahanan tak terkalahkan di kelas 152 pon, sedikit di bawah batas kelas menengah junior. Mayweather, yang saat itu berusia 36 tahun, menampilkan performa klinis.
Hanya skor 114-114 dari juri CJ Ross yang mencegah keputusan bulat, sementara Craig Metcalfe (117-111) dan Dave Moretti (116-112) mencerminkan dominasi Mayweather.
Pertarungan itu menandai kekalahan profesional pertama Alvarez, sebuah pelajaran melawan juara yang jauh lebih berpengalaman.
Lebih dari satu dekade kemudian, Alvarez menghadapi Crawford sebagai juara empat divisi yang berpengalaman, namun kembali dikalahkan oleh keterampilan dan taktik elit.
Terence Crawford (42-0, 31 KO) menjadi juara lima divisi dengan kemenangan tersebut, memperkuat argumennya sebagai petinju terbaik di eranya. Berbeda dengan Alvarez, ia menghindari perbandingan dengan Mayweather.
“Dengarkan, Floyd yang terbaik di eranya,” kata Crawford. “Saya yang terbaik di era saya. Tidak perlu membandingkan saya dengan Floyd atau Floyd dengan saya.”
Bagi Alvarez, putusan itu jelas. Ia menganggap Crawford lebih unggul dari pria yang pernah dianggap tak terkalahkan.
Bagi Terence Crawford, fokusnya adalah pada posisinya dalam sejarah—seorang juara tak terkalahkan dan juara sejati di tiga divisi, kini kokoh di antara petinju terbaik sepanjang masa.
Artikel Tag: Terence Crawford
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/canelo-sebut-terence-crawford-jauh-lebih-baik-daripada-floyd-mayweather
