Bukan Mobil atau Gelar, Ini Masalah Terberat Max Verstappen di 2025

4 hours ago 3

Ligaolahraga.com -

Berita F1: Max Verstappen dikenal memiliki hubungan kerja yang sangat kuat dengan Gianpiero Lambiase, insinyur balap yang mendampinginya sejak promosi ke Red Bull pada 2016. Kombinasi keduanya kerap disandingkan dengan duet legendaris Lewis Hamilton dan Peter Bonnington di Mercedes. Namun, musim 2025 menjadi salah satu periode paling berat dalam perjalanan profesional Lambiase.

Sepanjang musim tersebut, Lambiase harus menghadapi masalah personal yang membuatnya absen pada Grand Prix Austria dan Belgia. Posisinya sementara digantikan oleh Simon Rennie, mantan insinyur Daniel Ricciardo. Meski demikian, tanggung jawab Lambiase tidak hanya sebatas insinyur balap Verstappen. Ia juga memegang peran penting sebagai kepala balap dan kepala teknik lintasan di Red Bull.

Verstappen mengakui baru menyadari betapa berat beban yang dipikul rekannya itu. “Dia menjalani tahun yang sangat sulit dan sampai sekarang pun masih berat,” ujar Verstappen kepada Viaplay. “Jujur, saya baru benar benar memahami betapa beratnya bagi dia untuk tetap bekerja maksimal sambil menghadapi kehidupan pribadinya.”

Pebalap Belanda itu juga menyinggung dinamika komunikasi mereka di radio yang terkadang terdengar emosional. Menurut Verstappen, hubungan kerja yang sudah terbangun lama membuat keduanya terbiasa berbicara secara langsung dan tegas. Namun, ia kerap merenung setelah balapan. “Kadang setelahnya saya berpikir, seharusnya saya tidak mengatakan hal itu. Tapi kami sudah terlalu terbiasa bekerja seperti itu.”

Verstappen menambahkan bahwa tekanan balapan sering kali bertabrakan dengan kondisi personal. “Dia tetap memberikan yang terbaik di lintasan, lalu pulang dan harus menghadapi situasi di rumah. Pada titik tertentu, wajar jika ingin menjauh sejenak dari Formula 1.”

Sebagai bentuk dukungan, Verstappen berusaha hadir tanpa terlalu mencampuri urusan pribadi Lambiase. Ia mengatakan selalu membuka diri jika rekannya itu membutuhkan bantuan. “Saya bilang kepadanya, kalau butuh sesuatu, sampaikan saja. Kami akan coba mengaturnya.”

Momen paling emosional terjadi setelah balapan terakhir musim ini, ketika Lambiase terlihat menangis di pit wall. Max Verstappen mengaku ingin langsung menghampirinya. “Saya melihat dia sangat emosional. Dia selalu merasa sangat bertanggung jawab saat kami tidak menang. Saya sebenarnya ingin menghampirinya, tapi situasi terlalu ramai dan kacau.”

Kisah ini menunjukkan sisi manusiawi di balik kerasnya dunia Formula 1, bahwa keberhasilan di lintasan sering kali dibangun di atas perjuangan besar yang tidak selalu terlihat publik.

Artikel Tag: Gianpero Lambiase, Max Verstappen, Red Bull, F1 2025

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/f1/bukan-mobil-atau-gelar-ini-masalah-terberat-max-verstappen-di-2025

Read Entire Article
Sports | | | |